Lembaga World ReÂsources Institute menÂcoba menggunakan data-data mereka untuk memberikan peringkat kepada negara-negara yang menghasilkan karbondioksida tertinggi. Indonesia masuk kedalam peringkat lima besar. Lantas apa janji negara-negara ini untuk mengurangi emisi karbondioksida?
China
China menjadi negara pengemisi karbondioksida terbesar di dunia, tetapi negara tersebut telah berjanji bahwa puncak emisinya, paling lamÂbat hanya akan sampai tahun 2030.
China telah berjanji untuk menÂgurangi intensitas karbon hingga 60-65 persen hingga 2030 mendatang. Kelompok lingkungan Climate AcÂtion Tracker mengatakan target ChiÂna masih belum cukup. Kebijakan yang dimiliki oleh negara China sekÂarang ini justru akan meningkatkan intensitas karbon hingga 70 persen.
Amerika Serikat
Amerika Serikat berada di perÂingkat kedua sebagai negara pengÂhasil karbondioksida terbesar menurut lembaga World Resource Institute. Negara Paman Sam ini telah berkomitmen untuk menguÂrangi karbondioksida antara 26 hingÂga 28 persen pada tahun 2025.
Presiden Barrack Obama telah meminta agar pemilik perusahaan-perusahaan pembangkit listrik dan tenaga untuk mengurangi emisi karÂbondioksidanya hingga 32 persen. Untuk jangka panjang, komitmen ini ditingkatkan hingga 83 persen penguÂrangan CO2. Kelompok lingkungan, Climate Action Tracker mengatakan saat ini Amerika Serikat sedang beraÂda di jalur yang benar, namun perlu ada peraturan ketat dan penguranÂgan yang lebih banyak untuk bisa mencapai target di tahun 2025.
India
India yang berada di peringkat ketiga sebagai negara penghasil karÂbondioksida terbesar di dunia masih harus memberikan target yang henÂdak dicapai setelah tahun 2020 menÂdatang. Sebelumnya India telah berÂjanji untuk mengurangi emisi yang berkaitan dengan pendapatan dalam negerinya, hingga 20-25 persen.Kelompok lingkungan Climate AcÂtion Tracker menilai janji India hingga tahun 2020 masih sejalan kebijakan negara yang diterapkan saat ini. Tetapi masih belum cukup untuk mengurangi emisi, kecuali jika negara lain mengurangi emisi lebih banyak lagi.
Rusia
Berada di peringkat keempat negara yang menghasilka karbondÂioksida terbesar di dunia adalah RuÂsia. Rusia sebenarnya sudah berjanji untuk mengurangi emisi karbondioÂksida hingga 25-30 persen di tahun 2030. ; Tetapi sejumlah kelompok lingkungan menilai janji Rusia ini tiÂdak cukup, karena kebanyakan upaÂya yang dilakukan untuk mengurangi emisi adalah dari sektor kehutanan.
Indonesia
ndonesia adalah emitor karbonÂdioksida terbesar kelima di dunia. Sama seperti India, Indonesia belum mengajukan target emisinya setelah tahun 2020 mendatang,
Sementara hingga tahun 2020, Indonesia berjanji untuk menguÂrangi emisi hingga 26 persen di bawah perkiraan di tahun 2020. Jika mendapat dukungan internasional yang cukup, Indonesia berjanji unÂtuk mengurangi sebesar 41 persen.
Kelompok Climate Action TrackÂer mengatakan kebijakan Indonesia saat ini tidak akan dapat memenuhi janji ini. Tetapi hingga tahun 2020, Indonesia diperkirakan mampu menurunkan emisiri hingga 13 persÂen.
Australia
Australia berada di peringkat ke-13 sebagai penghasil karbondioksida terbesar di dunia. Australia berjanji untuk mengurangi emisi gas CO2 menjadi 28 persen pada tahun 2030 mendatang.
Di bulan Juli 2015, Otoritas PeÂrubahan Iklim di AUstralia menÂgatakan pemerintah Australia perlu menurunkan emisi hingga 60 persen pada tahun 2030. Sementara itu keÂlompok lingkungan Climate Action Tracker mengatakan kebijakan AusÂtralia saat ini malah akan meningkatÂkan 12 hingga 18 persen dari jumlah emisi di tahun 2000. (Net)