Hampir setiap orang yang hidup berumah tangga, akan merindukan kehadiran seorang buah hati dalam kehidupannya. Mereka yang belum dikaruniai keturunan, akan melakukan berbagai ikhtiar untuk mendapatkannya.
Oleh : RIFKY SETIADI
Email: [email protected]
Tidak menerapkan gaya hidup sehat tidak hanya berisiko mengalami peÂnyakit mematiÂkan yang berkaitan dengan kanker atau kardioÂvaskular. Khusus bagi wanita, keÂbiasaan buruk itu juga dapat mengganggu keÂsuburan di usia produktif. PeneÂlitian tentang peÂnyakit gaya hidup yang dilakukan oleh ahli kesuburan Kshitiz Murdia of the Indira Infertility Clinic and Test Tube Baby Centre. “Ada bukti kuat bahwa faktor-faktor seperti usia, berat badan dan meroÂkok memiliki dampak buruk pada kesehatan umum dan kemampuan reproduksi seorang wanita,†kata studi tersebut.
Gejala yang umum terjadi biÂasanya tidak lancar haid setiap buÂlan, atau bahkan mengalami perdaÂrahan berlebihan disertai dengan rasa sakit. Tanda-tanda penyakit ini juga melibatkan kram perut dan pembekuan darah. “Hal yang paling penting untuk menghindari semua ini wanita harus menjauhi semua faktor risiko yang berbahaya bagi kondisi tubuhnya,†simpul peneliti. Sebagian besar orang hanya mengeÂtahui tanda kemandulan adalah tiÂdak mempunyai anak. Padahal ada beberapa kasus pasangan menjadi mandul setelah memiliki anak perÂtama atau kedua.
Mandul biasa juga disebut inÂfertilitas atau tidak subur adalah ketidakmampuan seorang wanita untuk hamil meskipun hubungan seksual rutin dilakukan selama 1 tahun berturut-turut tanpa alat konÂtrasepsi. Mandul bisa dialami oleh pria ataupun wanita, atau mungkin juga kedua-duanya sekaligus. Untuk mengetahuinya diperlukan pemerÂiksaan menyeluruh oleh seorang dokter berdasarkan analisa laboraÂtorium.
Studi memperlihatkan bahwa potensi kemandulan terjadi sama besarnya pada pria dan wanita. Berikut ini statitstiknya:
* 30%-40% pasangan kemanduÂlan terjadi pada kedua pasangan sekaligus.
* 20% kemandulan hanya dialaÂmi oleh pihak pria.
* 30%-40% dialami oleh pihak wanita.
* 10% sisanya tidak jelas atau tiÂdak diketahui penyebabnya
Ada beberapa faktor yang meÂnyebabkan terjadinya kemandulan yaitu kondisi medis di masa lalu atau masa kini, faktor gaya hidup yang tidak sehat, dan bisa juga karena faktor keturunan. Gejala dan tanda-tanda kemandulan ini bisa diketahui secara fisik, tapi untuk mendiagÂnosa secara pasti, harus dilakukan pengujian medis oleh dokter.
Wanita usia subur biasanya meÂmiliki tanda-tanda saat mengalami ovulasi setiap bulannya. Ovulasi terjadi ketika telur dilepaskan dari indung telur menuju tuba fallopi untuk dibuaÂhi sel sperÂma. Pada saat ovulasi terjadi penÂingkatan lenÂdir serviks, peningkatan suhu tubuh dan rasa
nyeri atau sakit di perut. Wanita yang subur bisa dilihat dari tanda-tanda ketika dia mengalami ovulasi setiap buÂlan, tapi perlu diketahui kurangnya tanda-tanda ovulasi tidak selalu menunjukkan bahwa wanita terseÂbut mandul.
Jika anda seorang wanita denÂgan siklus menstruasi yang tidak teratur, maka kemungkinan horÂmon yang diproduksi tubuh anda kurang. Bisa jadi ada ketidakseimÂbangan hormon estrogen dan proÂgesteron. Jika ketidakteraturan siklus menstruasi anda hanya sesÂekali mungkin bukan sesuatu yang serius, tapi jika terus menerus tidak teratur maka itu adalah gejala dan pertanda anda mungkin mengalaÂmi kemandulan.
Terlalu gemuk atau terlalu kuÂrus menyebabkan kemandulan. Merokok dan minum alkohol juga memberi kontribusi membuat anda tidak subur. Pada pria, stres dan rasa cemas berlebihan menyebabÂkan kualitas sperma sangat buruk dan menyebabkan kemandulan. Merokok pada pria dan wanita juga berkontribusi langsung terhadap terjadinya kemandulan. (*)