merc-nrosb-bahr-2014-1Mercedes menyong­song paruh kedua musim, yang mulai bergulir pada akhir pekan, dengan keunggulan 147 poin dari Ferrari di klasemen konstruktor tetapi situ­asi di klasemen pebalap jauh lebih ketat.

Kemenangan Sebastian Vet­tel pada balapan terakhir sebelum jeda musim panas di Hongaria lalu, ditambah dengan hasil buruk Lewis Hamilton dan Nico Rosberg, berarti pebalap Ferrari itu cuma membay­angi Hamilton dengan 42 poin.

“Sudah jelas Ferrari telah melakukan sebuah langkah besar maju, memenangi dua balapan dengan pantas, walaupun Anda juga dapat mengatakan itu bukan­lah hari terbaik kami,” kata Wolff kepada Autosport.

Timnya sudah memenangi delapan dari 10 balapan, jadi meli­hat statistiknya saja mestinya dalam kondisi bagus. “Tapi kami amat mewaspadai Ferrari dan ini men­talitas yang kami usung di paruh kedua musim,” imbuhnya.

BACA JUGA :  Jadwal Pertandingan Wakil Indonesia di Final Swiss Open 2024

Akan picik dan naif kalau ia tak memprediksi Ferrari kompetitif. Ambisinya sudah jelas ingin kem­bali menjadi juara pebalap dan konstruktor.

“Jadi kami harus tetap men­jejak bumi, memoles kekuatan, mengikis kelemahan, dan menun­taskan pekerjaan,” tuturnya.

Tak hanya itu, Mercedes ber­harap dapat memulai paruh kedua Formula One (F1) musim 2015 den­gan hasil positif. Demi mewujud­kan harapan meraih kemenangan di Grand Prix (GP) Belgia, strategi khusus pun sudah disiapkan Mer­cedes.

Direktur Teknis Mercedes, Paddy Lowe. Lowe menjelaskan, teknisi The Silver Arrows sejak awal sudah tahu bahwa harus menyiap­kan strategi berbeda ketika balapan tiba di GP Belgia.

“Ini adalah balapan yang bi­asanya dibumbui dengan kondisi cuaca, seperti hujan yang terjadi pada beberapa grand prix terakhir. Ini adalah lap terpanjang dalam se­musim,” kata Lowe.

BACA JUGA :  Daftar Pebulu Tangkis Indonesia di Spain Masters 2024, Berikut Hasil Drawing

“Bersama Monza (Sirkuit di GP Italia), Spa adalah salah satu dari dua sirkuit di mana kami akan meli­hat spesifikasi konfigurasi low drag. Kami berharap bisa menunjukkan suatu performa yang luar biasa,” sambungnya.

Pria 53 tahun itu menambah­kan, strategi dipilih dengan san­gat hati-hati dan menyesuaikan kondisi sirkuit. Untuk itu, tes pun sangat diperlukan sebelum men­jajal dengan balapan yang sebena­rnya.

“Secara keseluruhan, tes mobil berjalan baik dengan suatu aero kuat yang diperlukan untuk ke­cepatan penuh (mobil) dan tenaga yang baik untuk layout lurus yang panjang,” urai pria berkebangsaan Inggris itu.

Oleh : IMAM BACHTIAR
[email protected] (*)

============================================================
============================================================
============================================================