TINGGAL glangÂÂgang, colong playu. Pepatah Jawa lama yang sering dikutip mendiang Presiden Soeharto ini, merujuk pada prilaku pengecut para pecundang dan penghianat. Mereka lari meninggalkan gelanggang pertarungan secara tidak jantan ketika perÂÂtarungan sedang berkecamuk.
Pepatah Jawa lama itu sangat relevan dengan situasi sulit yang tengah dihadapi bangsa saat ini. Banyak para pemimpin yang lari dari medan kehidupan rakyat yang tengah dihimpit kesulitan ekonomi akibat kekacauan fiskal global. Mereka bersembuÂÂnyi dan pura-pura tidak tahu apa yang seÂÂdang dirasakan rakyatnya.
Di dunia usaha juga banyak para direktur dan manajer puncak yang melarikan diri dari gelanggang karena tak sanggup menghadapi tekanan ekonomi yang kian berat. Meminja istilah Prijono Sugiarto, Presdir Astra InterÂÂnational, dalam situasi seperti sekarang, semua perusahaan pasti diserang influenÂÂza. Tak semua direksi dan manajer puncak mamp meredakan influenza. Mereka gak mau pusing dan malas mikir, maka memilih: Tinggal glanggang, colong playu. (*)
