Rasa risih dengan kulit kepala berminyak dan rambut lepek sangat umum dirasakan oleh tiap wanita, khususnya yang memiliki rambut panjang. Beberapa wanita bahkan merasa lelah ketika harus keramas tiap hari akibat rambut yang cepat leÂpek ini.
Perawatan ke salon juga namÂpaknya tak cukup untuk membuat rambut jadi sempurna. Apalagi saat Anda habis berolahraga dan mengeluarkan banyak keringat dan minyak di rambut. Rambut pasti tak oke lagi. Kini ada solusi untuk mengatasi rambut berminÂyak, mudah rontok dan sering berkeringat. Hanya saja, ini buÂkanlah sekadar “obat†yang bisa dipakai dalam satu botol dan sekaÂli pakai.
Untuk mengakali kulit kepala yang berminyak, tidak sehat, ronÂtok hingga rambut yang lepek, banyak yang beralih pada cara penanganan yang terbilang ganÂjil dan terdengar ekstrim, injeksi botoks. Menginjeksi botoks pada kulit kepala adalah salah satu alternatif untuk menghentikan produksi kelenjar keringat, seÂhingga rambut pun tak lagi lepek, dan tak perlu repot keramas serta mengeringkan rambut setiap hari.

Alternatif suntik botoks pada kulit kepala tersebut diklaim oleh ahli Dermatologi Dendy Engleman dari Manhattan Dermatology and Cosmetic Surgery yang ternyata banyak dilakukan oleh para waniÂta. “Botoks sendiri memang meÂmiliki efek untuk menghentikan produksi kelenjar keringat yang disebabkan produk perawatan rambut. Sebenarnya tidak berbaÂhaya menginjeksikan botoks pada kulit kepala. Ini hanyalah fenomeÂna baru yang kami lihat dan semaÂkin meningkat di kota-kota besar,†tukas Engleman.
Dalam perkembangannya kini botoks tak cuma diguÂnakan untuk ‘memperbaiki’ tekstur kulit agar tetap awet muda dan menguÂrangi kelebihan minyak. Seperti botoks yang digunakan di bawah ketiak, tangan dan kaki untuk menghilangkan kelebihan keringat, Botoks kulit kepala bisa menghilangkan kelebihan minyak yang diproduksi kuÂlit kepala. Selain itu, botoks kulit kepala juga akan memiÂnimalisir keringat, membuat rambut lebih rapi dan juga mudah diatur.
E n g e l Âman menÂg a t a k a n bahwa pada dasarnya botoks diÂgunakan untuk meÂminimalisir hiperhidrosis (kelebihan produksi keringat). Botoks yang disuntikkan ke kulit kepala akan mencegah pengiriÂman sinyal dari otak ke kelenjar keringat untuk memproduksi keringat. Hasilnya, keringat yang dihasilkan tidaklah terlalu banyak dan lama. Ketika melakukan proseÂdur ini, Engelmen mengoleskan alkohol ke kulit kepala, kemudian dia menyuntikkan 100-200 suntiÂkan tergantung jumlah titik lokasi kelenjar keringat. “Saya mengguÂnakan jarum suntik yang kecil seÂhingga meminimalisir rasa sakit.â€
Selama ini, botoks umumnya digunakan untuk menyamarkan keriput yang ditimbulkan oleh usia. Namun ternyata, metode satu ini juga dapat digunakan untuk menciptakan efek rambut halus. Ya, permasalahan rambut “nakal†atau sulit diatur adalah hal yang membuat banyak peremÂpuan merasa tidak nyaman. Mulai dari rambut tipis, berminyak, muÂdah rontok hingga lepek. Banyak wanita menghabiskan waktu unÂtuk mengeringkan, menata dan meluruskan rambutnya.
Engelman menambahkan, rasa sakit yang dirasakan hanya berkisar 10-20 menit saja. SedangÂkan hasil botoksnya bisa bertahan antara 6-12 bulan. Berbahaya atau tidak, menyuntikkan botoks ke kepala berkesan berlebihan hanya karena alasan malas keramas. PasÂalnya, perawatan ini membutuhÂkan biaya sebesar 1.000 poundÂsterling lebih atau lebih dari Rp 20 juta. Bagaimana bila Anda dihaÂdapkan pada dua pilihan, keramas rutin menggunakan produk perÂawatan rambut atau suntik botoks dengan harga fantastis?
Oleh : RIFKY SETIADI
Email: [email protected] (*)