Valen terinspirasi dengan karya dari Manolo Blahnik. Manolo merupakan perancang sekaÂligus pengusaha produk sepatu. Jaringannya pun bukan hanya para masyarkat biasa. SeleÂbiti dan para desianer Indonesia juga ikut menÂjadi pelanggan setianya. Salah satu seleb yang memesan orderan darinya adalah CherryBelle, Alice Norin dan girl band lainnya.
Hebatnya lagi, dia menjadi salah satu peranÂcang sepatu koleksi Eunika Joso dalam Jakarta Fashion Week 2011. Ternyata tidak hanya sepaÂtu, pakaian pun tak luput dari kreatifitasnya.
Suatu ketika, ia secara tidak sengaja meromÂbak pakaian bekas dengan bantuan penjahit yang berada depan rumah. Memang butuh beberapa kali ia mengganti penjahit hingga ia mendapat penjahit lulusan Inti Mode. Ia mencaÂri penjahit dengan hasil yang terbaik. Dia mulai merintis sebagia perancang amatiran.
Hal itu dia lakukan sambil menjual sepatu-sepatu dengan desain yang unik secara onlÂline. Pada tanggal 1 Januari 2011, ia menanda tangani kontrak kerja sama dengan si pengraÂjin. Valen kemudian menjual produk melalui akun facebooknya. Dengan memasang foto dari produknya, banyak pembeli yang mulai melirik dan mulai berlangganan dengannya. Langganannya pun bukan hanya para remaja tetapi juga orang dewasa banyak yang menyuÂkai produknya.
Awalnya ia berhasil menjual 20 pasang sepaÂtu per bulan kini ia bisa menjualnya hingga 200 sampai 300 pasang sepau. Keberhasilannya itu didukung juga oleh majalah model Dresscode yang membuatnya tersebar hingga ke seluruh Nusantara. Omset yang didapatkan per bulan kini mencapai nominal 45 juta hingga 50 juta rupiah.
Valen menjual produk dengan kisaran harga yang disesuaikan dengan kualitas produk, kisaÂran 200 sampai 300 ribu rupiah. Karena kesibuÂkannya itu, ia tidak melanjutkan sekolah seperti anak yang lainnya. Ia menjalani pendidikannya dengan home schooling. Dia mengaku kesulitan membagi waktu antara bisnis dan sekolah.
Ramaja kelahiran 13 Maret 1995 pernah diliÂbatkan sebagai perancang sepatu saat peragaan busana kelulusan sekolah mode, La Selle GraduÂation Show. Kemudian ia diminta untuk meranÂcang sepatu untuk siswa-siswa di La Selle. SungÂguh pengalaman yang menarik dan tidak akan Valen lupakan. Itu terjadi pada tahun 2011.
Semua yang dilakukannya, ia pelajari secara otodidak dari majalah dan televisi. Memasuki usia 17 tahun, ia sudah sanggup untuk menggaji manajer pemasaran guna melebarkan pemasaÂran produknya. Ini dapat dilakukannya dengan menembus batas. Walaupun bukan seorang lulusan sekolah mode, dia mampu menjadi seorang desainer fashion yang sukses.
Oleh : Apriyadi Hidayat
[email protected] (dbs)