B1-Wisuda-Unpak-(5)BOGOR, Today – Se­banyak 888 wisudawan dari Universitas Pakuan (Unpak) Bogor lulusan S3, S2, S1, dan D3 pro­gram Doktor, Magister, Sarjana dan Ahli Madya gelombang ke-2 tahun 2015 diwisuda pada Rabu (26/08/2015), ke­marin di Gedung Braja Mustika, Jalan Dr. Sum­eru Kota Bogor. Rektor Unpak Bogor, Bibin Ru­bini, meminta kepada para lulusan Unpak menjadi petarung se­jati dalam menghadapi persaingan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). “Ke depan­nya persaingan dalam menghadapi masyarakat ekonomi ASEAN, dalam hal ini para pekerja asingsangat ketat,” kat­anya.

Rektor juga mengharapkan para wisudawan dapat ber­partisipasi atau men­gambil bagian dalam memberi solusi terha­dap berbagai perma­salahan bangsa yang tengah terjadi saat ini, baik permasalahan ekonomi, pangan, ener­gi, dan lain-lain. Rektor juga berharap agar para wisudawan tidak menjadi penonton di negeri send­iri saat menghadapi pasar bebas, melainkan harus menjadi aktor-aktor yang memberikan kontribusi terhadap diri, keluarga, bangsa dan negara. Bibin juga berharap agar para wisudawan juga dapat berkarya dalam berwi­rausaha agar dapat mencip­takan lapan­gan kerja.

B i b i n mengatakan, para wisu­dawan harus bisa membuk­tikan kepada para pekerja asing, bahwa kita memiliki kemampuan dan kelebihan. “Harapan saya, para wisu­dawan lulusan Unpak Bogor periode kedua tahun ini harus mampu bersa­ing dengan kompetisi se­cara kompetitif,” tegas Bibin kepada BOGOR TODAY.

Deni Setiawan, ST, M.Pd, aalah seorang wisudawan dari jenjang S2 mengungkapkan kesiapannya untuk mengabdikan diri kepada bangsa dan negara dengan menciptakan gen­erasi peberus yang berkualitas. “Ilmu yang bermanfaat ini harus ditransfer dan diteruskan kepada generasi muda, sehingga di masa depan kita memiliki generasi berkualitas,” ujar pendi­dik di SMK Negeri 4 Bogor itu.

Sementara, Deshi Dwi Santunia, wanita kelahiran Sukabumi 8 Desemer 1993 yang pernah membawa harum nama Universi­tas PakuanBogor dalam kiprahnya sebagai ustadzah muda di sebuah televisi swasta men­gungkapkan kebahagiaannya dalam menyelesaikan proses perkuliahan. “Alham­dulillah banget, ini sebuah berkah dan men­jadi kebahagiaan bagi saya karena telah meny­elesaikan tanggungjawab sebagai mahasiswa, terutama tanggungjawab kepada orangtua,” ujar putri dari Yayat Suryatna dan Tika Tuti Resmiati itu. Putri seorang nelayan ini merasa sudah genap membahagiakan orangtuanya dan bertekad untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang S1. “Insya Allah akan melanjutkan dan siap menghadapi tantangan sebagai sarjana,” ujar wanita yang memilih jurusan Managemen Keuangan, sesaat setelah berfoto bersama Rek­tor Unpak.

(Rifky Setiadi)

============================================================
============================================================
============================================================