11374503_100590183622310_469453087_nBagi penggemarnya, kopi bukan sekedar minuman untuk teman kongkow atau begadang. Tak sedikit pula yang memposisikan kopi sebagai bagian dari gaya hidup keseharian dan bisa menjadi sumber inspirasi. Dua kakak beradik di Bogor ini misalnya. Berawal dari kegemarannya nongkrong sambil ngopi, keduanya pun terjun ke bisnis kedai kopi. Seperti apa kisahnya?

Oleh : Apriyadi Hidayat
[email protected]

Dengan inovasi dan ide kreatif, Edwin Widya Perdana (29) dan Rahadika Widya Nugraha (25) membuka bisnis kopi dengan bendera Coffee Combi. Sesuai dengan namanya, kedai kopi besutan Alumni SMA Neger i 1 Kota Bogor itu awalnya dijajakan dengan cara berkeliling atau mobile menggunakan kendaraan jenis Volkswa­gen Combi tahun 1973.

Dipilihnya mobil Combi tersebut ketika itu, diakui Edwin, karena terkendala lahan saat akan memulai usaha. “Kalau sewa tempat cukup ma­hal. Akhirnya kita coba berinovasi lewat Combi ini. Bisa dibilang kami menjadi coffee shop per t a­ma yang berkonsep seperti ini di Indonesia, jauh sebelum tren food truck yang tengah berkembang saat ini,” ungkapnya kepada BOGOR TODAY.

Memulai usaha sejak awal 2012, Edwin dan Rahadika memilih Bandung menjadi pilot proj­ect-nya. Maklum, saat itu Rahadika juga masih berstatus sebagai mahasiswa di Universitas Pad­jadjaran. Karena menawarkan konsep anyar, Cof­fee C ombi pun mampu menarik perhatian warga Bandung.

Namun, seiring berjalannya waktu, Coffee Combi mulai melihat potensi pasar di Bogor yang cukup bergairah. “Kami pun memutuskan untuk pindah ke Bogor karena domisili juga di sini. Yang Bandung sudah ng gak. Sekarang kami fokus un­tuk outlet di Jalan Pandu Raya (seberang Bakso Pak Mien), Kota Bogor,” tandasnya.

Ditambahkan Rahadika, meski di Bogor kon­sepnya berubah menjadi kedai permanen, na­mun pihaknya tidak meninggalkan Combi yang sejak awal menjadi identitas kedai kopi tersebut. “Combi tetap dipakai karena sudah menjadi khas kami. Di tempat ini bisa menampung 28 orang, kalau hujan nggak kehujanan. Jadi, lebih nyaman dari konsep sebelumnya,” kata dia.

Adapun minuman kopi yang mereka jual be ­rasal dari kopi di berbagai daerah di Indonesia, seperti Toraja, Aceh, hing ga Flores. Minuman kopi yang diju al pun langsung dari biji kopi yang diolah dengan mesin kopi. “Bukan kopi sachet yang banyak dijual di masyarakat, kami menawar­kan kopi berkualitas namun dengan harga yang pantas. Selain itu, kami menjual minuman non-coffee seperti ice blended dan variety tea,” be ­bernya.

Selain kopi-kopian, Coffee C ombi juga menye­diakan kudapan untuk teman ngopi, yakni roti ba­kar dan combi fries. “Combi fries di kami menjadi sepsial karena tersedia beragam topping. French fries bisa ditaburi dengan bumbu barbeque, bala­do, keju, bolognaise dan mayonis,” terangnya.

Secara keseluruhan, minuman yang dibande ­rol di Coffee C ombi mulai dari Rp14 ribu hingga Rp20 ribu. Untuk makanan Rp14 ribu hingga Rp24 ribu. “Kalau mau cari tempat nongkrong asik, murah dan gaul ya di sini,” kata dia.

Memang, sajian yang disuguhkan oleh Coffee Combi di Bogor ini tidak selengkap yang di Band­ung. Menurut Edwin, dalam masa opening ini pi­haknya masih akan melihat karakter konsumen. “Kami di isni baru dua minggu. Untuk menu nanti akan dise suaikan dengan permintaan kon­sumen. Jadi, belum banyak. Masih tahap review,” pungkasnya.

(Apriyadi Hidayat)

============================================================
============================================================
============================================================