Tas Hermes Birkin HimalaÂyan Crocodile tengah meÂnarik perhatian, karena ada seorang wanita Indonesia yang didakwa melakukan penipuan dalam penjualan tas mewah tersebut. Seperti apa tas yang jadi favorit selebriti seperti Victoria Beckham dan Syahrini ini?
(Yuska Apitya Aji)
 TAS Hermes dengan bahan kuÂlit buaya ini dijual dengan harga fantastis, karena memang proses pembuatan tas tersebut tidaklah mudah. Jane Finds, pemilik siÂtus 1stdibs, yang pernah menjual Hermes Birkin Himalayan CrocoÂdile dengan harga paling mahal di dunia, mengatakan tas itu bisa jadi tas paling langka dan dicari oleh pecinta Hermes.
“Pewarnaan tas ini penuh ketÂelitian dan memakan waktu berÂjam-jam untuk menyelesaikannya. Semakin terang warna dari tas itu, akan semakin sulit prosesnya,†ujar Jane dalam wawancara denÂgan Style.
Nama Himalayan pada tas Hermes Birkin ini bukan berasal dari nama wilayah asal buaya yang kuÂlitnya dipakai untuk bahan pembuaÂtan tas. Himalayan merupakan nama warna dari tas tersebut. Tas Hermes Birkin Himalayan Crocodile itu sendiÂri dibuat menggunakan kulit buaya jenis Niloticus dari Afrika. Sebagian besar tas Hermes memang dibuat dari jenis kulit buaya tersebut.
Jane mengatakan, Hermes BirÂkin Himalayan Crocodile dengan diameter 30 cm dan berhiaskan berlian yang pernah dijualnya, biÂasanya diproduksi dalam jumlah terbatas. “Tas ini hanya ditawarÂkan pada klien VIP yang sudah puÂnya reputasi. Hermes amat sangat jarang menciptakan benda yang unik seperti ini,†katanya.
Pada Oktober 2014, situs 1stdibs yang dinaungi Jane pernah menjual tas Hermes Birkin HimaÂlayan Crocodile dengan diameter 30 cm dengan harga USD 432 ribu atau sekitar Rp 6 miliar. Tas terseÂbut memiliki keistimewaan bukan hanya karena proses pembuatanÂnya yang membutuhkan waktu lama. Tas Hermes itu juga dilengÂkapi dengan gembok kecil yang dilapisi emas putih 18 karat dan taburan 40 berlian. Tas juga dihiasi 200 berlian yang beratnya total mencapai 8,2 karat.
Sebelumnya pada September 2014, tas serupa juga berhasil dilelang di Heritage Auctions denÂgan harga fantastis USD 185.000 atau sekitar Rp 2,5 miliar. Kathleen Guzman, Managing Director dari Heritage Auctions mengatakan, “Birkin Himalayan dengan 30 cm berlian ini adalah yang terlangka dan paling diinginkan di dunia.â€
Tas Hermes Birkin apapun jenisnya, menjadi salah satu tas yang paling diinginkan oleh waniÂta. Tas Hermes ini awalnya dibuat khusus untuk aktris sekaligus penyanyi Jane Birkin. Alasannya? Karena Jean-Louis Dumas, pimpiÂnan Hermes, terinspirasi oleh Jane setelah duduk bersebelahan dengannya saat berada di pesawat sekitar tahun 1984.
Tas ini kembali menjadi trendÂing topic setelah mencuatnya kasus yang dialami Devita Friska (24), pebisnis tas di lingkaran soÂsialita yang ditahan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat (PN Jakpus) atas dakwaan melakukan penipÂuan dalam jual beli tas glamor itu.
Devita resmi ditahan di rutan dengan dakwaan penipuan jual beli sebuah tas Hermes Rp 950 juta. Kuasa hukum Devita, Anda Hakim, menyatakan tas tersebut asli. “Tas ini hanya ditawarkan pada klien VIP yang sudah punya reputasi. Hermes amat sangat jaÂrang menciptakan benda yang unik seperti ini,†katanya.
Anda Hakim, juga membanÂtah semua dakwaan jaksa. MenuÂrutnya, banyak kejanggalan dalam tuduhan jaksa itu. “Dakwaan jaksa itu tidak benar,†ujar Anda, Jumat (28/8/2015).
Ihwal kasus ini bermula saat seorang sosialita, Margaret, terÂgiur untung Rp 100 juta. Margaret melepas tas Hermes-nya kepada Devita. Namun setelah ditunggu, uang pembayaran tas Rp 950 juta tidak kunjung ditransfer. Kasus pun berakhir di pengadilan.
Dalam berkas dakwaan, kasus bermula saat Margaret Vivi memÂbeli tas Hermes tipe Sac Birkin 30 Crocodile Niloticus Himalaya dari Devita Friska pada Februari 2013. Jual beli ini lalu disepakati dengan harga tas Rp 850 juta. Margaret lalu mentransfer uang kepada DeÂvita pada Maret 2013 dan tas pun berpindah tangan. Tas yang diteriÂma sesuai spesifikasi dan original, lengkap beserta sertifikatnya. Jual beli sah dan selesai.
Pada Mei 2013, Devita kembaÂli menghubungi Margaret. Devita mengatakan ada seseorang yang tertarik membeli tas yang baru saja dibeli Margaret dan berani membeli dengan harga Rp 950 juta. Dengan harga baru ini, MarÂgaret bisa untung Rp 100 juta.
Tampa pikir panjang, MargaÂret menyerahkan tas itu ke Devita. Untuk meyakinkan Margaret, DeÂvita mentransfer uang Rp 500 juta ke Margaret sebagai uang muka. “DenÂgan catatan, sisa pembayaran Rp 450 juta baru bisa dibayar setelah tas Hermes dibeli Indra,†tulis jaksa MarÂlinang Samosir dari Kejati DKI dalam dakwaannya.