Sebanyak 12 siswa–siswi Taman Kanak-Kanak (TK) serta Sekolah Dasar (SD) pemenang lomba Faber Castell tingkat wilayah akan kembali bersiang di level InterÂnasional di Beijing, China, 26-30 Agustus 2015. Salah satu diantaÂranya terdapat peserta asal kota hujan, yakni Kalisha Athaya MaÂhira dari TKIT Solahudin 1 Bogor.
Ke-12 peserta tersebut berhaÂsil lolos setelah melalui proses panjang bahkan menyisihkan puluhan ribu peserta lainnya. Mereka akan menikmati hadiah, yakni berwisata mengunjungi keindahan budaya dan sejarah dari Tembok Besar, Beijing- Tiongkok, yang diselenggarakan produsen alat tulis terbesar dan tertua di dunia, Faber-Castell.
Selain akan mengunjungi Tembok Besar, ke-12 Pemenang utama ini juga akan mengunjunÂgi beberapa objek wisata lainnya selama di Beijing, yang direnÂcanakan akan dilangsungkan pada 26-30 Agustus mendatang, diantaranya Temple of Heaven, Forbidden City, Tian An Men Square, Olympic Stadium, serta selama berwisata ke Beijing ini, tiap pemenang juga berkesemÂpatan mengajak 1 (satu) orang tua pendamping.
Managing Director PT Faber- Castell International Indonesia, Yandramin Halim mengatakan, bahwa ke-12 pemenang lomba ini telah melewati proses yang cukup panjang, dengan diawaÂli proses keikutsertaannya di tingkat kota pelaksana hingga akhirnya harus disaring kembali dalam penjurian nasional, yang diadakan per wilayah.
“Secara tidak langsung ke-12 pemenang nasional ini juga meÂwakili keragaman anak-anak InÂdonesia, karena mereka berasal dari daerah-daerah di Indonesia, tidak hanya dari kota-kota besar namun hingga dipenjuru kota kecil,†tandasnya.
Sementara itu, Direktur JenÂderal Kebudayaan-Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, KaÂcung Marijan, mengatakan kesÂempatan berkompetisi di tingkat internasional merupakan sebuah penghargaan dan kesempatan yang luar biasa. Besar harapannya agar siswa tetap memperhatikan etika sebagai pijakan utama. “SeÂbab orang pintar tidak akan sukÂses jika tidak memiliki etika yang baik,†kata Kacung.
Menurutnya, kegiatan mengÂgambar merupakan kesempatan bagi anak-anak untuk bereksperÂsi mengeluarkan kemampuan estetikanya dengan tetap mengedepankan etika. PengalaÂman tersebut dapat dijadikan daya dorong bagi siswa untuk berkompetisi secara sehat.
Ke-12 pemenang ini berhasil bersaing dengan 62.256 peserta lainnya yang berasal dari 93 kota di Indonesia.
(Apriyadi Hidayat)