DIHIASI dengan bomber-bomber maut yang dimilÂiki tiap tim, pertandingan Piala Presiden diprediksi berjalannpanas. MenganÂtisipasi terjadinya tindak kekerasan, sanksi tegas pun diberlakukan
Oleh : Adilla Prasetyo Wibowo
Piala Presiden 2015 tinggal menghiÂtung hari lagi. Turnamen pra-musim tersebut akan dibuka oleh PresÂiden RI Joko Widodo, pada Minggu (30/8/2015) sore di Stadion I Wayan Dipta, Gianyar, Bali.
Pada turnamen yang disiarkan langsung oleh stasiun televisi Indosiar ini, penikmat sepak bola tanah air bakal disuguhkan aksi para striker haus gol. Sederet striker lokal maupun asing akan menjadi poros serangan masing-masing tim yang mereka bela di Piala Presiden.
Sebut saja Ferdinand Sinaga, Samsul Arif, hingga sang kepala Macan Kemayoran, BamÂbang Pamungkas. Mereka akan bersaing denÂgan bomber berdarah asing semacam, CrisÂtian Gonzales, Osas Saha, dan Ilija Spasojevic untuk memperebutkan gelar top skor atau pencetak gol terbanyak.
Meski hanya sebatas turnamen, Mahaka Sport and Entertainment tetap ingin menjaga kualitas Piala Presiden, dengan menegakkan disiplin. Salah satunya dengan menyiapkan sanksi tegas terhadap klub peserta jika ada pelanggaran disipilin.
Tak tanggung-tanggung besaran denda pun bisa mencapai Rp 200 juta per kasus. CEO Mahaka Sport and Entertainemnt, Hasani Abdul Ghani menjelaskan pemain atau official tim yang kedapatan mengasari wasit akan dikenakan denda sebesar Rp 100 juta.
Baik itu berupa pemukulan maupun menghina pengadil lapangan dengan meluÂdah contohnya. Kemudian bagi mereka yang melakukan perkelahian akan dikenakan denÂda Rp 50 juta.
“Nikmati pertandingan, taati rule of the game, dan jalankan saja fairplay,†kata Hasani sesaat setelah bertemu perwakilan 16 klub peserta, di Hotel Century, Kamis (27/8/2015) malam WIB.
Tidak hanya denda materi, pemain atau official yang bersangkutan juga tidak diperÂbolehkan berpartisipasi di ajang Piala PresÂiden lagi. Meski demikian, Mahaka Sport and Entertainment masih menyediakan upaya banding bagi pemain-pemain yang merasa tidak puas atas sanksinya.
Maka dari itu Mahaka Sport and EnÂtertainment menahan Rp 200 juta dari total Rp 600 juta hak peserta Piala PresÂiden. Penahanan itu dilakukannya sebagai jaminan laga babak penyisihan berjalan lancar.
Dengan aturan tegas ini, Mahaka Sport and Entertainment tidak ingin sepak bola InÂdonesia dikenal sering mengasari wasit. ApaÂlagi perhelatan Piala Presiden dilangsungkan di tengah-tengah polemik yang berkepanjanÂgan. Hasani berharap dengan adanya Piala Presiden yang berjalan lancar dan berkualiÂtas akan menjadi kebangkitan sepak bola InÂdonesia.