BOGOR TODAYÂ – Dinas KesÂehatan (Dinkes) Kota Bogor mendorong rencana penyuÂsunan Perda Tentang HIV dan Aids segera digolkan.
Kepala Dinkes Kota Bogor, Rubaeah, mengatakan, perda ini berfungsi sangat besar diÂantaranya untuk pencegahan, penanggulangan dan penÂanganan HIV dan Aids. “SuÂpaya penderita HIV dan Aids tidak mendapat beban negatif dari masyarakat, sehingga masyarakat sendiri dengan peran sertanya harus memÂbantu juga mencegah HIV/ Aids,†katanya saat ditemui di Balaikota, Senin (31/8/2015). “Pengertian HIV /Aids serta penularannya harus diketahui secara jelas oleh masyarakat. Kalaupun ada penderita HIV/ Aids harus dilakukan pengobÂatan rutin,†tambahnya.
Menurut Rubaeah, kalau nantinya penderita HIV/Aids secara sengaja menularkan penyakitnya kepada orang lain, maka akan dikenakan sanksi administrasi. “Dari muÂlai teguran lisan, teguran seÂcara tertulis pertama sampai teguran tulisan ketiga. Kalau memang sanksi yang berat itu tidak wajar karena orang suÂdah sakit diberikan sanksi beÂrat pula, kan kasihan,†akunya.
Rubaeah juga menjelaskan, fungsi peran serta masyarakat adalah untuk mencari inforÂmasi tentang pengidap HIV/ Aids tapi tidak membedakan mereka. Sementara untuk orang kesehatan, tidak memÂbeda-bedakan masyarakat, mau dia sakit TBC, HIV dan Aids. “Yang terpenting bisa menangani mereka dan menÂgobati mereka, jangan sampai ditularkan ke orang lain. harus menekankan kepada mereka untuk penyakit HIV/Aids h dibuat sendiri atau atas perÂbuatan sendiri,†tegasnya.
Sementara itu, Kabid Pencegahan Pengendalian PenÂyakit Lingkungan pada Dinkes Kota Bogor, Eddy Tarma, menÂyatakan, penularan HIV dapat diminimalisir melalui tes HIV bagi calon pengantin sebelum membangun rumah tangga dan memiliki keturunan.
“Nantinya akan diperkuat oleh Perda HIV/AIDS Kota BoÂgor, penularan HIV dapat diÂminimalisir bagi keturunan berikutnya dengan diberikan obat anti-retro virus jika orang tuannya memang positif HIV. Kebanyakan orang itu takut dan malu jika diperksa HIV, padahal ini sangat bermanfaat untuk mencegah penularan,†jelasnya.
Menurut Eddy, penularan HIV kebanyakan terjadi akiÂbat dari seks bebas tanpa alat pengaman seperti kondom. “Dari 3.528 ibu hamil yang pernah diperiksa HIV, 11 diÂantaranya dinyatakan positif. Sementara, dari total 16.509 orang yang di tes HIV, 251 dinyatakan positif dan tiga di antaranya calon pengantin,†tutupnya.
(Rizky Dewantara)