PARTAI Amanat Nasional (PAN) dibawah kepemimpinan Zulkifli Hasan mengumumkan bergabung dengan pemerintahan Jokowi. PAN menyampaikan hal itu di Istana Merdeka, Kompleks Istana Kepresidenan, Rabu siang (2/9), bersama Presiden Jokowi dan Ketua Umum Partai Hanura Wiranto.
YUSKA APITYA AJI ISWANTO
[email protected]
Hari ini saya didampÂingi Sekjen PAN Eddy Soeparno dan Ketua MPP (Majelis PertimÂbangan Partai) SoetrisÂno Bachir datang dengan satu makÂsud dan tujuan yang jelas,†ujar Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan membuka konferensi persnya di Istana.
“Kami (PAN) sepakat dan bulat menyatakan bergabung (dengan pemerintah). Kalau sebelumnya kami mendukung pemerintah, kini PAN bergabung untuk menyuksesÂkan program pemerintah untuk kepentingan bangsa dan negara,†kata Zulkifli.
Menurut Zulkifli yang juga menÂjabat sebagai Ketua Majelis PermusyaÂwaratan Rakyat (MPR), keputusan PAN untuk bergabung dengan pemerintah Jokowi itu diambil setelah para penÂgurus berdiskusi mengenai kondisi perekonomian nasional dan ekonomi global. “Saatnya seluruh stakeholder negeri ini bersatu untuk mengutamaÂkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan kelompok, partai, dan golongan,†ujar Zulkifli.
Jokowi menyambut baik keputuÂsan PAN itu. “Saya melihat PAN menÂgutamakan kepentingan negara dan rakyat. Semoga bergabungnya PAN dengan pemerintah bisa menjadiÂkan semangat bersama, dan semoga menjadi bagian dari perubahan menÂuju Indonesia yang lebih baik,†kata Presiden.
Sebelum ini, PAN adalah bagian dari Koalisi Merah Putih yang antara lain terdiri dari Gerindra, Golkar, Partai Keadilan Sejahtera. Koalisi ini mengusung Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa dalam Pemilu 2014.
Sementara itu, Partai Gerindra menyatakan Partai Amanat Nasional tak meminta izin atau berpamitan dengan Koalisi Merah Putih (KMP) sebelum akhirnya mengumumkan bergabung dengan pemerintah Jokowi, Rabu (2/9). “Tidak (dibahas KMP), karena pada dasarnya KMP itu sudah tidak ada lagi,†kata Ketua DeÂwan Pimpinan Pusat Partai Gerindra Desmond Junaidi Mahesa. KMP seÂlama ini dimotori oleh Gerindra dan Golkar. Menurut Desmond, partainya telah memperkirakan sejak lama PAN bakal bergabung dengan pemerintah Jokowi. Oleh sebab itu partai pimpiÂnan Prabowo Subianto itu tak kaget dengan langkah PAN. “Itu biasa saja, sudah kami perkirakan,†kata dia.
Desmond yang di DPR menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi Hukum yakin ‘membelotnya’ PAN ke barisan partai pendukung pemerintah tak akan berpengaruh signifikan di parÂlemen, terutama dalam pengambilan keputusan atas produk Undang-UnÂdang yang dibahas antara pemerinÂtah dan DPR.
Desmond justru mengatakan, partai-partai yang berada di poros KMP saat Pemilu 2014 lalu bahkan akan mendukung program pemerinÂtah selama pro-rakyat. (net)