Festival Pencak Silat Bogor Today Cup I – 2015 menjadi ajang bagi para inohong legenda pencak silat Bogor reuni dan unjuk kebolehan jurus sisa-sisa masa keemasannya dahulu
Oleh :Adilla Prasetyo Wibowo
[email protected]
Selain 412 pesilat dari 51 Padepokan SiÂÂlat (PS) di festival berkelas Jawa Barat ( Jabar) ini. Para legenda silat Kota Hujan pun turut unjuk kebolehan di sela-sela acara menjelang pembukaan.
Ketua Pengurus Daerah (PD) Pemuda Panca Marga (PPM) Jawa Barat ( Jabar), Helmi Soetikno mengatakan bahwa pencak silat memiliki poÂÂtensi yang besar dan bisa menjadi magnet pariÂÂwisata yang potensial.
“Maka dari itu kita memberanikan diri menggelar festival pencak silat di tempat keraÂÂmaian publik. Jadi pencak silat bisa dikenal lebih luas hingga ke kalangan menengah ke atas,” katanya, Kamis (10/9/2015).
Sementara itu, salah satu inohong pencak silat Bogor yang juga mantan bapak pencak silat dunia, Edy M Nalapraya menekankan bahwa pencak silat menjadi revolusi mental dalam membentuk karakter berbudi luhur. Serta empat urutan ajaran pencak silat.
“Prasetya pencak silat itu ajaran untuk berbudi luhur, beladiri baru kedua, keÂÂtiga seni, terakhir baru tanding. Disini jadi ajang reuni yah, banyak senior yang tuÂÂrun gunung,” kelakarnya.
Nalapraya juga memaparkan gagasÂÂannya terkait masa depan pencak silat di Indonesia dan dunia internasional. “Menurut saya, untuk revolusi mental, pencak silat masuk kurikulum wajib sekolah dasar. Kemudian Bogor perÂÂlu menyusun database pesilat dan PS menuju ensiklopedia pencaksiÂÂlat,” tuturnya.
“Saya juga tengah menyusun proÂÂgram pencaksilat road to unesco untuk menelusuri jejak pencaksilat. Soalnya, pencaksiÂÂlat saat ini sudah beredar di 50 negara,” pungÂÂkasnya.