JAKARTA, TODAY — Lembaga pemeringkatan uniÂversitas dunia, QS World University Rankings, menÂgukuhkan kampus-kampus terbaik dari 82 negara. BerÂdasarkan pemeringkatan tahun 2015 yang baru diriÂlis, semÂbilan kampusIndonesia masuk di deretan terbaik.
KeÂpala riset QS World University RankÂings, Ben SowÂter, menjelaskan, melalui rilisnya, kemarin, riset ini menyertakan 82 negara. Dari jumÂlah itu, 34 negara masuk sebagai negara dengan 200 kampus terbaik dunia.
Amerika Serikat (AS) mengungguli negara-negara lainnya dengan menyertakan 49 lembaga pendidikannya. SeÂlanjutnya ada Belanda dengan 30 kampus, Jerman 11 kampus, Kanada, Jepang, dan China masing-masing delaÂpan kampus.
Kampus terbaik jatuh pada MassaÂchusetts Institute of Technology (MIT). Sementara Harvard University menemÂpati urutan kedua. MIT masih tangguh di puncak dari tahun sebelumnya, HarÂvard naik dua peringkat dari peringkat ke-4 tahun 2014 menjadi ke-2.
Sementara di Indonesia, Universitas InÂdonesia (UI) masih mengungguli kampus-kampus lainnya. Indikator penilaian terÂbaik UI ini berdasarkan reputasi pegawai.
Selanjutnya ada Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Airlangga Surabaya, Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya, Universitas MuÂhammadiyah Surakarta (UMS), dan UniÂversitas Brawijaya (Unibraw) Malang.
QS World University Rangkis memeringkat 3.539 perguruan tinggi di seluruh dunia dan menyusun peringkat 891 perguruan tinggi dunia.
Secara global, UI menempati peringÂkat 358 dari total 891 pergurun tinggi. Peringkat UI tersebut turun signifikan dibandingkan tahun lalu yang mecapai 310. “Ada 9 universitas di Indonesia yang masuk peringkat 891 dunia, bertambah satu universitas dibandingkan tahun lalu. UI masih memimpin klasemen, kenÂdati beberapa indikatornya mengalamai penurunan,†kata Ben, Selasa (15/9/2015).
Menurut Ben, UI sebenarnya menÂgalami penuruan di indikator Reputasi Akademik. Bahkan, peringkat UI untuk indikator itu kalah dari Institut TeknoloÂgi Bandung (ITB). “Peringkat reputasi ITB adalah yang tertinggi dengan perÂingkat Reputasi Akademik 216, sedangÂkan peringkat UI 225,†kata dia.
Meskipun demikian, UI unggul telak di indikator Reputasi versi Karyawan. UI menempati peringkat 217, sedangkan ITB menempati peringkat 232.
Riset QS terhadap 3.539 perguÂruan tinggi tersebut dilakukan dengan responden 76.798 orang dari tenaga akademis dan 44.226 dari karyawan universitas. Survei itu mengukur 6 indiÂkator dengan bobot kontribusi yang beÂragam, yaitu Reputasi Akademik (bobot 40%), Reputasi versi Karyawan (10%), Rasio Mahasiswa per Fakultas (20%), Citations per Faculty/Reputasi Riset per Fakultas (20%), Mahasiswa InternasiÂonal (5%), Fakultas Internasional (5%).
Setelah melalui kalkulasi tersebut, 9 perguruan tinggi masuk peringkat 358 hingga 700-an versi QS World UniverÂsity Rankings. Yang menarik dari hasil riset QS ini adalah kehadiran UniversiÂtas Muhammadiyah Surakarta (UMS) sebagai satu-satunya perguruan tinggi swasta di Indonesia yang masuk peringÂkat 891 besar dunia.
Lalu bagaimana nasib perguruan tinggi swasta lainnya yang tidak masuk peringkat 891 dunia? Apakah kualitasÂnya di bawah UMS?
Yang cukup memprihatinkan dari survei tersebut, adalah kualitas riset perguruan tinggi yang diukur dari repÂutasi/penghargaan riset per fakultas. “Tak satupun perguruan tinggi di InÂdonesia yang masuk peringkat 700-an dengan indikator ini,†kata Ben.
20 Universitas Kelas dunia
QS juga memaparkan peringkat 20 besar perguruan tinggi di dunia yang masih dikuasai Massachusetts Institute of Technology di puncak klasmen dua taÂhun berturut-turut.
(Yuska Apitya Aji)