SEOUL, Today -Â Indonesia sudah diÂpastikan bakal kehilangan gelar KoÂrea Terbuka 2015 dari sektor ganda putra.
Hal ini diketahui setelah Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan tumÂbang di perempat final atas pasanÂgan tuan rumah Kim Gi Jung/Kim Sa Rang dengan straight gim 17-21, 15-21.
Bertanding di SK Handball StaÂdium, Jumat (18/9/2015), Hendra/ Ahsan awalnya berhasil mengontol permainan Kim/Kim di gim pertama dengan 13-8.
Namun saat pasangan tuan rumah mulai mengejar ketertinggaÂlan, unggulan kedua Indonesia muÂlai cemas dan terlihat beberapa kali melakukan kesalahan sendiri.
Alhasil, Kim/Kim mampu meÂnyamakan kedudukan menjadi 14-14 sebelum akhirnya menutup pertandÂingan dengan 17-21.
Di gim kedua, duet peringkat 14 dunia kembali mempertontonkan permainan apik mereka saat meÂladeni Hendra/Ahsan. Terbukti, tuan rumah mampu unggul dalam perolehan poin 2-9.
Kendati Hendra/Ahsan sempat mengejar ketertinggalan menjadi 11-14, namun juara dunia 2013 itu gagal merebut gim kedua dan perÂtandingan akhirnya ditutup dengan kemenangan Kim/Kim 15-21 dalam waktu 29 menit.
Berkat kemenangan ini, Kim/ Kim sukses memperkecil rekor perÂtemuan melawan Hendra/Ahsan menjadi 2-4. Di pertandingan terÂpisah, Nitya Krishinda Maheswari/ Greysia Polii justru membuat kejuÂtan dengan mengalahkan unggulan keempat asal China Wang Xiaoli/Yu Yang 21-4, 21-18.
Kemenangan itu didapatkan tak hanya karena Greysia/Nitya yang mampu mengantisipasi permainan lawan. Tapi, juga penguasaan terhaÂdap kondisi lapangan.
“Kondisi lapangan cukup beranÂgin. Pada gim pertama kami berada pada posisi melawan angin yang agak lebih mudah mengontrol bola dibandingkan posisi lapangan sebeÂlah,†kata Eng Hian, pelatih ganda putri pelatnas PBSI yang dihubungi detikSport.
Bermain di lapangan ini agak membingungkan karena arah angin terus berubah-ubah. Sepertinya terÂgantung dari permintaan pemain-pemain tuan rumah pada saat akan bertanding.
Di semifinal besok (19/9/2015), Nitya/Greysia akan menghadapi ganda China lainnya, Luo Ying/Luo Yu. Di atas kertas, pasangan kembar itu mempunyai peringkat lebih sip dengan ada di urutan kedua dunia.
“Besok kami lihat kondisi angin di lapangan seperti apa. Tapi untuk strategi pada lapangan normal kami sudah siapkan,†jelas dia.
(Imam/net)