IMG_0447DI tengah tren pelambatan pertumbuhan ekonomi, bank masih bisa berharap pertumbuhan bisnis dari segmen konsumsi, terutama kartu kredit. Alat gesek yang bisa membantu masyarakat membeli barang saat tidak memiliki uang tunai ini, diharapkan dapat meningkatkan bisnis perbankan. Bank Central Asia (BCA) misalnya, menargetkan jumlah kartu kredit yang beredar sampai akhir tahun ini mengalami kenaikan sebesar 9 persen.

Oleh : Apriyadi Hidayat
[email protected]

Head Of Consumer Card BCA, Santoso bilang, perseroan menargetkan jum­lah kartu yang beredar akhir tahun ini mencapai 2,72 juta kartu. Per awal September 2015, jumlah kartu kredit yang beredar mencapai 2,68 juta kartu.

Angka pertumbuhan kartu kredit ini, kata Santoso, men­galami kenaikan dibandingkan realisasi pertumbuhan kartu kredit tahun 2014 yang hanya sebesar 4%. Hal ini lantaran, masyarakat sudah lebih ter­edukasi dan lebih terinformasi mengenai aturan pembatasan pemilikan kartu kredit.

Seperti diketahui, Bank In­donesia mengeluarkan Pera­turan Bank Indonesia (PBI) tentang Penyelenggaraan Alat Pembayaran Menggunakan Kartu. Nasabah yang memi­liki pendapatan Rp 3 juta-Rp 10 juta hanya boleh memiliki maksimal dua dari bank pener­bit kartu kredit. Lain soal jika nasabah memiliki pendapatan di atas Rp 10 juta.

Meski peraturan sudah lebih tersosialisasi kepada masyarakat, namun bank den­gan kode emiten BBCA ini eng­gan menargetkan jumlah kartu kredit lebih tinggi lagi.

BACA JUGA :  Menu Diet dengan Sup Sayuran Kuah Bening yang Rendah Lemak

“Kami tidak akan terburu-buru dalan meningkatkan per­tumbuhan bisnis ini. Karena kami ingin tetap menjaga agar bisnis kartu kredit lebih pru­dent,” kata Santoso di Jakarta, Selasa (22/9).

Seiring meningkatnya jum­lah kartu kredit yang beredar, bank yang terafiliasi dengan Grup Djarum ini juga mem­perkirakan terjadinya pening­katan transkasi.

Hingga akhir kuartal III- 2015, BCA memperkirakan pertumbuhan transaksi kartu kredit bisa tumbuh dikisaran 13%-14%. Pendorong utaman­ya, kata Santoso, adalah peng­gunaan kartu kredit baru. San­toso merinci, per Agustus 2015, terdapat peningkatan penggu­naan kartu kredit dibeberapa sektor seperti otomotif.

Menurutnya, hal ini ter­jadi karena masyarakat yang memiliki kendaraan bermo­tor utamanya roda empat, ingin kendaraannya tetap ter­jaga dan terawat dengan baik. “Transaksi otomotif mengala­mi peningkatan untuk pembe­lian sparepart. Mungkin ada pengereman pembelian mobil baru, tapi kendaraan tetap harus dirawat, jadi otomatis penggunaan kartu naik,” ucap Santoso.

Selain itu, katanya, volume transaksi kredit yang turut mengalami kenaikan adalah dari penggunaan untuk per­jalanan atau travel dan juga sektor kesehatan. Namun, im­buh Santoso, dibeberapa sek­tor industri seperti fesyen dan pembelian barang-barang ma­kanan dan minuman atau gro­ceries, menglami penurunan yang cukup signifikan. “Ada beberapa industri defensif sep­erti fesyen dan groceries. Ini karena daya beli masyarakat melemah, tapi ada juga sektor lain yang tetap tumbuh seperti health care dan otomotif,” ujar Santoso.

BACA JUGA :  Digadang Gantikan Bima Arya, Ini Sosok Hery Antasari Pj Wali Kota Bogor

Hal ini mendorong ting­ginya volume transaksi kartu kredit BCA yang per bulan­nya mencapai Rp 4 triliun. Kenaikan ini juga turut diikuti oleh kenaikan rasio kredit ber­masalah atau non performing loan (NPL) kartu kredit.

Santoso bilang, per Agustus 2015, NPL kartu kredit BCA berada di level 1,7%. Per Mei, kata Santoso, NPL kartu kredit BCA berada di posisi 1,48%. Kenaikan NPL sekitar 20 basis poin ini, kata Santoso, dikare­nakan kemampuan daya beli masyarakat yang mengalami penurunan dan lebih memilih untuk menabung.

Hingga akhir tahun, pers­eroan menargetkan NPL kartu kredit dapat dijaga dikisaran 1,5%. “Kenaikan NPL kartu kredit masih managable. Ta­hun lalu NPL kartu kredit han­ya di 1,3%-1,4%. Karena secara periodikal, kami akan mening­katkan collection dan melaku­kan write off,” katanya.

Catatan saja, jumlah kartu kredit yang tutup akibat dit­erapkannya Peraturan Bank In­donesia (PBI) Nomor 14/2/2012 tentang Penyelenggaraan Alat Pembayaran Menggunakan Kartu, di BCA hanya 2.000 kep­ing saja. Hingga Juni 2015, BCA mampu mengedarkan 97.000 kartu kredit baru. (KTN)

============================================================
============================================================
============================================================