screen-shot-2012-02-06-at-14-23-25CEO Pirelli, Paul Hembery menyatakan, Red Bull dan Scuderia Toro Rosso berpotensi meninggalkan Formula One (F1).

Oleh : IMAM BACHTIAR
[email protected]

Keputusan bakal hengkang bisa terealisasi bila Red Bull tidak mendapatkan pemasok mesin.

Hemberly menilai dengan kelu­arnya tim Austria seperti Red Bull dan Toro Rosso, membuat pukulan telak bagi F1. Kini, keduanya sedang bernegosiasi agar mendapatkan mesin yang kompetitif untuk musim 2016.

“Red bull dan Toro Rosso merupakan tim yang sangat penting. Kami mengagumi apa yang mereka lakukan un­tuk olah­r a g a i n i ter­u t ama dalam pengem­bangan pembalap sep­erti Sebastian Vettel,” jelas pria berumur 49 tahun itu, seperti dikutip Crash.

Dari segi spnsor, kehilangan kedua tim tersebut akan menjadi bencana besar bagi Formula One (F1). Dan ia telah memberi­kan pendapat ke pihak Red Bull dan hanya menunggu keputusan dari Bernie Eccle­stone.

BACA JUGA :  Timnas Indonesia Kontra Korea Selatan di 8 Besar Piala Asia U-23

Keluarnya Red Bull dan Toro Rosso dari ajang jet darat juga menimbulkan dampak luar biasa bagi Pirelli. Bahkan produsen ban asal Italia itu juga terpaksa menyudahi parti­sipasinya di ajang F1.

Sebagian besar tim F1 tidak percaya den­gan kualitas Pirelli di F1. Dengan pensiunnya Red Bull dan Toro Rosso, semakin menyulit­kan Pirelli bertahan sebagai pemasok ban. Pasalnya, kedua tim itu tengah fokus men­cari mesin yang kompetitif.

FIA sudah menunjuk Michelin sebagai pemasok ban baru mulai 2017. Sebelumnya, Pirelli mengeluarkan ancaman berhenti pada bulan lalu. Pihaknya menyatakan tetap memasok ban apabila diberikan waktu un­tuk tes pada 2016.

Disisi alin memang tim Red Bull tengah dirundung masalah mesin. Dimana mesin yang lama akan digantikan dengan Renault. Namun pembalap tim Red Bull, Daniel Ric­ciardo tak memberikan kesan yang baik.

BACA JUGA :  Sejarah Baru, Timnas Indonesia Melaju ke Semifinal Piala Asia U-23

Sebenarnya, Re­nault melakukan pengembangan mesin guna menghasilkan tenaga yang lebih kompeti­tif bagi tim. Tetapi dalam perjalannya, me­nyebabkan performa Red Bull dan Toro Rosso anjlok.

Dirinya menyatakan mesin baru yang diberikan Renault tidak akan mem­buatnya menduduki peringkat puncak klasemen pembalap maupun konstruk­tor.

“Kami mengambil mesin apa yang dapat kami terima. Dan itu harus lebih baik dari­pada apa yang kami punya sekarang,” cetus pria berkebangsaan Australia itu, seperti di­lansir F1today, Jumat (2/10/2015). “Saya pikir itu tidak akan berpengaruh banyak. Mesin tersebut tidak akan menjadi 40 tenaga kuda. Meskipun begitu, saya akan tetap mengam­bilnya,” tutupnya.

(Imam/net)

============================================================
============================================================
============================================================