MALANG, Today – Arema Cronus hanya meraih hasil imbang saat menÂjamu Sriwijaya FC di leg pertama semifinal Piala Presiden. Sempat unggul lebih dulu, Arema akhirnya harus puas dengan skor akhir 1-1.
Dalam pertandingan leg pertama semifinal di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (3/10/2015) malam WIB, kedua tim bermain imbang tanpa gol di baÂbak pertama.
Di babak pertama, Sriwijaya semÂpat mengancam lewat tendangan beÂbas Yoo Hyun Goo, tapi bisa digagaÂlkan Made Wardhana. Bola muntah coba dimanfaatkan oleh Patrich Wanggai, tapi sepakannya masih beÂlum tepat sasaran.
Sementara itu, Arema juga mendapat peluang bagus lewat Christian Gonzales. Tapi tendanÂgannya di menit ke-35 meneruskan crossing Arif Suyono masih melebar di sisi kanan gawang Sriwijaya.
Usai jeda, Arema membuka keungÂgulan di menit ke-58 lewat sundulan Gonzales. Gol ini sempat mendapat protes dari para pemain Sriwijaya karena menilai Gonzales lebih dulu melanggar kiper Dian Agus.
Sriwijaya baru membalas di menit ke-71. Sepak pojok Titus Bonai disamÂbut sundulan oleh Wildansyah yang relatif tak terkawal di dalam kotak penalti Arema.
Hingga laga usai, tidak ada tambaÂhan gol yang tercipta. Laga leg kedua akan digelar pada 11 Oktober menÂdatang di kandang Sriwijaya.
Pelatih Arema Cronus Joko Susilo menilai variasi serangan yang diperÂlihatkan anak asuhnya tidak sesuai dengan harapan dan harus puas berÂmain imbang 1-1 melawan Sriwijaya FC di leg pertama semi-final Piala Presiden 2015 di Stadion KanjuruÂhan, Sabtu (3/10) malam WIB.
Di pertandingan itu, Arema sempat unggul lebih dulu lewat gol Cristian Gonzales. Namun tandukan WildanÂsyah memaksa laga berakhir imbang. Menurut Joko, minimnya gol tercipta di laga itu menjadi penyebab tim beÂsutannya hanya menuai hasil imbang.
“Saya akui variasi serangan yang saya inginkam tidak berjalan dengan baik, terutama ketika beberapa peÂmain cedera I Gede Sukadana dan Arif Suyono. Tapi saya pikir pemain sudah bekerja keras hari ini,†jelas Joko.
Joko pun meminta para pemain tidak terpengaruh dengan anggapan Singo Edan bakal melenggang ke partai puncak. Menurut pelatih yang mengÂgantikan almarhum Suhano ini, SriwiÂjaya FC merupakan tim bagus. Hasil imbang itu dianggap sebagai ‘teguran’.
“Sebenarnya secara hasil, hal ini bisa dibilang tidak mengenakkan, karena kami kebobolan melalui situÂasi set-piece. Saya rasa hal ini memÂbuat kita semua merasa diingatkan.â€
“Saya inginkan pemain fokus ke semi-final ini. Jangan hiraukan analiÂsis di luar pertandingan dulu, karena Sriwijaya FC berbeda dibandingkan dengan babak penyisihan.â€
Sementara itu, Presiden Sriwijaya FC Dodi Reza Alex semringah denÂgan hasil imbang 1-1 yang diperoleh Laskar Wong Kito saat dijamu Arema Cronus di Stadion Kanjuruhan dalam laga leg pertama semi-final Piala PresÂiden 2015, Sabtu (3/10) malam WIB.
Asa Sriwijaya FC melaju ke partai puncak terbuka setelah tandukan Wildansyah memaksa Arema gagal memetik kemenangan di hadapan pendukungnya.
Selain itu, Arema memberikan tekanan ke pertahanan Sriwijaya FC, namun tidak berdaya menghadapi solidnya tembok belakang tim tamu.
“Saya sangat apresiasi kinerja tim. Semua pemain mengeluarkan kemampuan yang luar biasa. Arema sama sekali tak berkutik, meski main di kandang sendiri. Mereka tidak bisa berbuat banyak dan hasil ini merupakan modal besar kita menuju final,†kata Dodi.
Atas hasil ini, Dodi optimistis anak asuh Benny Dolo akan tampil jauh lebih baik lagi saat leg kedua digelar di Palembang, 11 Oktober. Dia meyaÂkini, Titus Bonai dan kawan-kawan bisa menundukkan Singo Edan.
(Imam/net)