Adapun pendanaan untuk proyek ini, selain melakuÂkan pembagian biaya dengan Italjet, Garansindo akan juga berencana mencari pendanÂaan melalui penawaran saham umum perdana alias initial public offering (IPO) tahun ini. Dalam IPO ini, GaransinÂdo berencana melepas 20- 30% sahamnya. Soal target perolehan dana dari IPO ini, Garansindo mengaku masih menghitungnya.
Jika tak ada aral merintang, pabrik Italjet bakal mulai berÂoperasi pada 2017. Pasar yang sudah dibidik Garansindo unÂtuk produk ini yakni negara ASEAN, seperti Malaysia dan Singapura.
Pabrik motor listrik hasil kolaborasi Italjet dan GaÂransindo ini sebagian akan menggunakan bahan komÂponen lokal. Untuk itu GaÂransindo akan memasok baÂhan baku lokal dengan menggandeng produsen komÂponen dalam negri.
Dengan menggunakan baÂhan baku lokal, ujar Al AbÂdullah, maka biaya produksi bisa lebih murah ketimbang mengimpor seluruh bahan baku dari Italia. “Kalau seÂmuanya didatangkan dari Italia pasti mahal, makanya sebagian akan pakai komÂponen lokal, tapi kami masih melakukan hitung hitunÂgan,†kata Al Abdullah.
Dengan memakai bahan baku lokal, ada kemungkinan harga jual produk Italjet bakal lebih murah dibandingkan dengan mendatangkan motor listrik secara utuh dari negara asalnya, Italia. “Pasar motor listrik belum terjamah, selain itu potensi pasar dalam negeri juga sangat besar,†ujar Al AbÂdullah.
(KTN/Apri)