PENYAKIT Hepatitis B merupakan penyaÂkit yang dapat ditularkan melalui hubunÂgan seksual dari cairan sperma (sexual transmitted disease atau STD), darah atau cairan tubuh lain. Penyakit ini dapat menÂimbulkan penyakit serius dan mengakibatÂkan kerusakan hati yang dapat berakhir dengan kematian atau kanker hati.
Masa inkubasi dari penyakit hepatitis B ini berkisar antara 45-180 hari dan lama masa inkubasi tergantung pada jumlah viÂrus yang masuk ke dalam tubuh dan cara penularan serta daya tahan pasien. PenyaÂkit ini sering dijumpai pada 30-50 persen pada usia lebih dari 50 tahun dan 10 persen pada usia kurang dari 50 tahun. KeÂluhan pada penyakit hepatitis B biasanya mual tidak nafsu makan, lemas, muntah, nyeri pada otot dan sendi, demam, kencÂing berwarna cokelat tua dan kulit berÂwarna kuning.
Kebanyakan kasus dengan infeksi hepÂatitis B akan sembuh dalam waktu 6 bulan dan mengalami kekebalan. Di mana 15-20 persen akan menjadi hepatitis kronik atau penyakit hati menahun yang kemudian menjadi sirosis hati dan berkembang menÂjadi kanker hati.
Hepatitis B dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis yaitu hepatitits B akut dan hepatitis B kronis. Hepatitis B akut terÂjadi pada 1 sampai 4 bulan pertama sejak terinfeksi virus hepatitis B. Bagi sebagian orang yang terinfeksi hepatitis B, mereka tidak memiliki gejala tetapi yang lain meÂmiliki gejala seperti:
- Demam
- Gejala yang menyerupai penyakit flu
- Sering kelelahan
- Kehilangan nafsu makan
- Perut terasa mual
- Warna kulit dan putih mata menjadi berwarna kuning
- Nyeri di daerah hati
- Timbulnya ruam pada telapak tangan
- Darah terlalu encer sehingga sulit membeku
- Gangguan penglihatan karena penuÂrunan penyerapan vitamin A
- Dapat pula terjadi osteoporosis karena penurunan penyerapan vitamin D
Dalam kasus yang jarang terjadi, misÂalkan pada penyakit yang disebut dengan hepatitis fulminan. Penyakit ini terjadi karena kerusakan hati yang sangat parah, sehingga organ hati berhenti berfungsi. Kondisi ini mengancam nyawa penderiÂtanya dan dapat menyebabkan masalah pendarahan yang dapat mengakibatkan kematian.
Gejala hepatitis B kronis yang bervaÂriasi. Hal ini juga tergantung pada tingkat keparahan dari kerusakan hati. Hati memiÂliki banyak fungsi diantaranya adalah:
- Manghasilkan empedu yang berasal dari perombakan sel darah merah. Fungsi empedu sebagai pengemulsi lemak.
- Menetralkan racun yang masuk ke dalam tubuh dan membunuh bibit peÂnyakit.
- Mengubah glukosa menjadi glikogen dan menyimpannya sebagai cadangan gula, serta mengatur kadar gula dalam darah.
- Membentuk protein tertentu dan merombaknya.
- Tempat untuk mengubah provitamin A menjadi vitamin A
- Tempat pembentukan protrombin dan fibrinogen yang berperan dalam pemÂbekuan darah.
- Mengeluarkan racun yang ada di dalam tubuh.
Gejala hepatitis B dapat berpengaruh kepada fungsi hati. Untuk penderita hepaÂtitis B kronis, biasanya mereka tidak memÂpunyai gejala. Namun ketika imun tubuh penderita hepatitis B memburuk, maka hati bisa meradang, hal ini menyebabkan terjadinya sirosis hati atau terjadi luka yang sangat parah pada organ hati. Ketika ini terjadi, tanda-tanda dan gejala muncul.
Kita harus selalu ingat bahwa menceÂgah lebih baik daripada mengobati. Salah satu cara pencegahan penyakit hepatitis B adalah dengan melakukan vaksinasi hepaÂtitis B. Saat ini vaksinasi hepatitis B mudah didapat walaupun harganya masih terlalu mahal. Berhati-hati terhadap apa yang kita pakai juga merupakan cara yang efektif untuk mencegah penyakit hepatitis B. Dan jika Anda merasa bahwa Anda terinfeksi penyakit hepatitis B, maka segera kunjungi balai pengobatan kami dan mengambil langkah yang diperlukan untuk mencegah orang lain terinfeksi.
Komplikasi Penyakit Hepatiti B
Komplikasi penyakit hepatitis B yang paling parah adalah kematian. Penyakit hepatitis B merupakan salah satu peÂnyebab kematian tertinggi akbat dari kegagalan fungsi hati. Dan ditambah juga dari suatu penelitian yang menunjukkan penyakit hepatitis B mempunyai resiko untuk terjadi penyakit kanker hati sebesar 200 kali lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang tidak mengidap penyakit hepatitis B.
Selain itu, beberapa faktor juga berÂperan aktif pada penyakit hepatitis B:
- Adanya beberapa waktu atau episode yang spontan dari penyakit hepaÂtitis B yang mengalami masalah eksaserÂbasi dan juga replikasi yang lebih menÂjurus pada arah dekompensasi dan juga progresivitas pada penyakit hati penderita yang sebelumnya sudah pernah mengalaÂmi penyakit hati ringan dan juga stabil.
- Bentuk yang ringan dari jeÂnis penyakit hepatitis kronik persisten, dan sewaktu-waktu akan bisa berubah menÂjadi progresif kemudian hepatitis kronik yang aktif dan juga bisa berubah menjadi sirosis hati.
- Pada penyakit hepatitis B yang bisa bertindak sebagai reservoir atau seÂbagai sumber dari terjadinya infeksi pada daerah sekitar hati. Kortiosteroid yang tiÂdak mampu melakukan pengobatan pada penyakit hepatitis B yang kronik, dan disÂamping itu juga dalam waktu yang lama akan menyebabkan replika dari penyakit hepatitis B serta mencegah kehilangan HbeAg yang ada di dalam serum si pendÂerita.
(Latifa Fitria/net)