MENTERI Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengatakan dipilihnya pihak China dalam pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung, lantaran China akan menggunakan 60 persen komponen lokal dalam pengerjaanÂnya.
Seperti kita ketahui, terpilihnya China karena disetujuinya pengerÂjaan kereta cepat dengan skema b to b. “Kerjasama dengan pihak China dalam pembangunan kereta cepat, akan menggunakan 60 persÂen kompen lokal dan akan menyerÂap 39-60 ribu tenaga kerja,†ujar Rini, di Cirebon, Jumat (16/10/2015).
Untuk hal tersebut, Rini pun berÂharap masyrakat khususnya warga Jawa Barat terlibat dalam pengerÂjaan proyek tersebut. Karena, Rini mengatakan akan ada tenaga kerja lokal yang dibutuhkan sebaganya 39-60 ribu orang. “Kami berharap warga Jawa Barat terlibat 95 persen dalam pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandun,â€ucap Rini
Rini menambahkan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung ini akan menjadi salah satu pembanÂgunan penting bagi Jawa Barat.
Sementara itu, Perusahaan konÂsorsium pelat merah, PT Pilar SinÂergi BUMN Indonesia (PSBI) bersaÂma China Railway International Co. Ltd secara resmi menyetujui pemÂbentukan joint venture (JV) untuk penyelenggaran jasa kereta cepat (High Speed Railway/HSR) jurusan Jakarta-Bandung.
Duta Besar China untuk IndoÂnesia Xie Feng mengungkapkan kerjasama keduabelah pihak diÂlakukan dengan prinsip saling menÂguntungkan.
“Kedua pihak bersama-sama membangun dan mengelola kereta cepat, sehingga menikmati keunÂtungan bersama dan menanggung risiko bersama. Ini benar-benar adalah komunitas senasib sepenÂanggungan,†tutur Xie Feng dalam sambutannya.
Selain itu, lanjut Xie Feng, peruÂsahaan konsorsium baru akan seÂmaksimal mungkin memanfaatkan bahan baku maupun tenaga kerja Indonesia dalam proses pembanÂgunan proyek senilai US$5,5 miliar ini. Hal itu diikuti dengan kegiatan pelatihan, lokalisasi produksi, dan transfer teknologi.
“Pihak China akan membantu Indonesia untuk melatih tim teknis kereta cepat supaya Indonesia meÂmiliki kapasitas perakitan perlengÂkapan kereta cepat pad hari menÂdatang,†ujarnya.
Sebagai informasi, PSBI baru dibentuk pada 2 Oktober lalu denÂgan modal Rp4,5 miliar. PerusaÂhaan ini merupakan perusahaan patungan dari PT Wijaya Karya (Persero) Tbk dengan porsi kepeÂmilikan 38 persen, PT Kereta API Indonesia (KAI) dengan porsi kepeÂmilikan 25 persen, PT Perkebunan Nusantara VIII dengan porsi kepeÂmilikan 25 persen, dan PT Jasa Marga (Persero) Tbk dengan porsi kepemilikan.
(OKZ/CNN)