Bursa saham di seluruh dunia kompak menguat pada penutupan perdagangan akhir pekan, setelah China memangkas suku bunga acuannya untuk keempat kalinya tahun ini.
Oleh : Adilla Prasetyo
[email protected]
China, membuat langÂÂkah mengejutkan denÂÂgan memotong tingkat suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin menjadi 4,35 persen dan menurunkan rasio persyaratan cadangan bank-bank besar sebesar 50 basis poin menjadi 17,5 persen.
Di pasar mata uang, yuan merosot ke posisi terendah dalam satu bulan, sementara euro jatuh ke 1,10 dolar AmeriÂÂka Serikat (AS). Selain itu, beÂÂberapa perusahaan teknologi berkapitalisasi besar merilis hasil kinerja kuartal III-2015 lebih baik dari perkiraan.
Bursa saham di Asia, Eropa, dan Amerika naik. Hal tersebut didorong oleh sentimen positif dari pernyataan Kepala EuÂÂrope Central Bank (ECB) Mario Draghi yang menyebutkan, bahwa bank sentral siap untuk menyesuaikan kebijakan proÂÂgram pelonggaran moneter.
Bursa saham AS Wall Street rally, sementara indeks S&P naik satu persen, ini meruÂÂpakan pencapaian kenaikan indeks harian tertinggi sejak 20 Agustus, padahal di awal perdagangan indeks S&P semÂÂpat mengalami aksi jual yang dipicu oleh pemelahan data ekonomi China.
Saham teknologi memimpin penguatan indeks, berkat naiknya saham Alphabet (GOOGL.O), Amazon (AMZN.O) dan Microsoft (MSFT.O), seteÂÂlah tiga perusahaan melaporkan hasil kinerja mereka, inÂÂdeks langsung menguat. Saham Microsoft naik ke level tertinggi dalam 15 tahun terakhir.
Dilansir dari data Reuters, pada penutupan perdagangan Jumat (23/10/2015), Indeks Dow Jones Industrial (DJI) Average naik 157,54 poin (0,9 persen) ke 17.646,70, Indeks S&P 500 naik 22,64 poin (1,1 persen) ke 2.075,15 dan InÂÂdeks Nasdaq Composite naik 111,81 poin (2,27 persen) ke 5.031.86.