BOGOR, Today – Salah satu atlet biliar kebanggan Kota Bogor yang menyabet medali perak pada Pekan Olahraga Daerah Jawa Barat (Porda Jabar) XII/2014, Fahmi Putramidjaya gagal lolos seleksi daerah (Sele­kda) Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX/2016.

Ketua Umum Pengurus Cabang (Ketum Pengcab) Per­satuan Olahraga Biliar Seluruh Indonesia (POBSI) Kota Bogor, Ronny Kunaefi mengatakan bahwa Fahmi mengikuti Sele­kda PON jalur non medali emas. “Namun belum kesempatan Fahmi untuk berlaga di PON XIX/2016,” katanya.

Fahmi sendiri ketika berbin­cang dengan BOGOR TODAY mengungkapkan bahwa dirinya tidak ingin terlalu ngoyo untuk berlaga di PON XIX/2016. “Ka­lau PON besok saya tidak ingin terlalu banyak berharap. Saya ingin membidik PON selanjut­nya, sekaligus kesempatan tera­khir saya membela Kota Bogor di level Nasional,” ungkapnya.

BACA JUGA :  Daftar Pebulu Tangkis Indonesia di Spain Masters 2024, Berikut Hasil Drawing

Lebih lanjut dikatakan Fahmi, saat ini dirinya tengah menjalani latihan rutin sembari menunggu waktu yang tepat untuk mengikuti kejuaraan bil­iar untuk semakin menambah jam terbangnya. “Saat ini kita masih terkendala finansial un­tuk rajin – rajin ikut turnamen,” akunya.

Fahmi juga bertekad ingin membayar hutangnya kepada Kota Hujan pada perhelatan Pe­kan Olahraga Daerah Jawa Barat (Porda Jabar) XII/2014 lalu. Dirinya mematok target me­nyabet medali emas pada Porda Jabar XIII/2018 mendatang di Kabupaten Bogor.

BACA JUGA :  Jadwal Pertandingan Wakil Indonesia di Final Swiss Open 2024

“Pada Porda Jabar XII/2014 lalu ada beberapa daerah yang mendapat perlakuan tidak adil menurut saya. Kami mendapat pemberitahuan bahwa jad­wal pertandingan mengalami pengunduran. Namun ketika kami datang ke lokasi sesuai jadwal, kami ternyata sudah dinyatakan Walk Out (WO),” katanya kesal.

Fahmi mengaku target un­tuk Porda Jabar XIII/2018 sangat realistis untuk direalisasikan. “Skuat tuan rumah Kabupaten Bogor saya paham betul kapa­sitas mereka sejauh mana. Bah­kan ada salah satu atletnya yang berasal dari Kota Bogor. cukup sulit memang bersaing dengan mereka, namun bukan berarti tidak bisa,” pungkasnya.

(Adil­la Prasetyo Wibowo)

============================================================
============================================================
============================================================