Hamil anggur adalah tumor jinak yang tumbuh dalam rahim. Kondisi ini terjadi ketika sel telur yang sudah dibuahi dan plasenta tidak berkembang secara normal. Akibatnya sel-sel abnormal tersebut akan membentuk sekumpulan kista.
Oleh : LATIFA FITRIA
[email protected]
Hamil anggur termasuk maÂsalah kesehatan yang jarang terjadi. Kondisi ini perlu ditangani secepat mungkin untuk menghindari risiko komplikasi. Contoh komplikasi yang dapat terjadi adalah penyakit trofoblasÂtik gestasional.
Penyebab hamil anggur adalah ketiÂdakseimbangan kromosom. Kelainan ini dapat terjadi jika sel telur yang dibuahi tidak memiliki infroÂmasi genetika atau satu sel telur normal dibuahi oleh dua sperma secara bersamaan. PenyeÂbab inilah yang akan mengelompokkan hamil anggur dalam dua kategori, yaitu hamil anggur lengkap dan parsial.
Hamil anggur lengÂkap terjadi ketika sel telur tanpa inforÂmasi genetika dibuahi oleh sperma dan tidak berkemÂbang menÂjadi fetus, meÂlainkan sekumpulan jaringan abnormal yang lama-kelamaan dapat memenuhi rahim.
Sedangkan hamil anggur parsial muncul jika satu sel telur normal dibuahi oleh dua sperma. Jaringan plasenta abnorÂmal akan tumbuh bersaÂmaan dengan fetus yang juga abnormal. Jaringan fetus tersebut umumnya akan mengalami keruÂsakan fatal dan tidak akan berkembang secara normal.
Proses Diagnosis Hamil Anggur
Hamil anggur cenderung menyebabÂkan gejala yang sama dengan kehamilan normal sehingga bisa sulit terdeteksi tanpa pemeriksaan yang lebih mendeÂtail, yaitu melalui USG dan tes darah.
Kondisi ini umumnya diketahui melalui proses USG pada trimester perÂtama kehamilan, tepatnya minggu 10-14. Tes darah juga akan dianjurkan untuk mengukur kadar hormon HCG pasangan yang berhubungan dengan kehamilan.
Langkah Penanganan Hamil Anggur
Jika positif didiagnosis mengalami hamil anggur, dokter akan menganjurÂkan untuk menjalani penanganan seÂcepatnya. Ini dilakukan untuk mencegah terjadinya komplikasi.
Operasi pengangkatan jaringan abÂnormal pada hamil anggur merupakan metode penanganan utama yang umÂumnya disarankan. Langkah ini dapat dilakukan melalui beberapa prosedur yang meliputi:
- Histerektomi atau pengangkatan rahim. Proses ini hanya dilakukan jika tidak ingin memiliki keturunan lagi.
Setelah menjalani prosedur pengangÂkatan, dokter akan mengulangi pemerÂiksaan kadar hormon HCG. Pasien yang masih memiliki hormon HCG biasanya membutuhkan penanganan lebih lanjut.
Proses pemeriksaan HCG dilakukan tiap dua minggu selama setengah hingga satu tahun untuk memastikan tidak ada sel-sel abnormal yang kembali tumÂbuh dan memantau gejala-gejala dari penyakit trofoblastik. Sel-sel tersebut umumnya akan mati dalam rahim pada sebagian besar pengidap. Tetapi jika terÂdapat indikasi dari penyakit trofoblastik, pengidap akan membutuhkan penangaÂnan melalui kemoterapi.
Selama menjalani proses pemanÂtauan ini, pasien dianjurkan untuk menunda kehamilan. Sedangkan pasien yang menjalani kemoterapi umumnya akan kembali mengalami siklus menstruÂasi dalam setengah tahun setelah proses pengobatan selesai.
Gejala-gejala Hamil Anggur
Hamil anggur pada awalnya meÂnyebabkan gejala yang sama dengan kehamilan normal. Namun setelah beberapa waktu, gejala-gejala berikut bisa muncul:
- Pendarahan dari vagina, khususnya pada trimester pertama.
- Mual dan muntah yang parah.
- Rahim yang tampak lebih besar dari usia kandungan yang seharusnya.
- Keluarnya jaringan berbentuk angÂgur dari vagina.
- Hipertensi
- Kista ovarium
- Nyeri pada tulang panggul.
Karena kemiripan indikasinya dengan kehamilan biasa, kondisi hamil anggur cenderung tidak disadari oleh pengidap. Periksakan diri Anda ke dokter sesegera mungkin jika merasakan kejanggalan, terutama pada awal masa kehamilan.
Jenis Hamil Anggur
- Complete Mole
Complete mole atau bisa juga kita seÂbut dengan Mola Klasik adalah Hamil yang keseluruhannya itu palsu. Jadi hamil angÂgurnya memang dari awal tidak terdeteksi hamil hanya perutnya saja yang seperti orang hamil. Padahal itu bukan hamil tetaÂpi tumor jinak yang bersarang ditubuh.