BOGOR, Today – Demi mempertahÂankan prestasi sekolah kebanggaanÂnya, pendidik Sekolah Dasar Negeri (SDN) Polisi 4 menerapkan sistem Pembelajaran Luar Kelas (PLK) kepada siswa siswinya di tempat wisata AgrowÂisata Gunung Mas, Puncak, Kabupaten Bogor. Kegiatan yang dilakukan ini hanya dikhususkan untuk kelas lima saja, demi menyaring anak-anak yang memiliki potensi dan mendidik merÂeka agar lebih bisa mandiri.
Ketika ditemui, Wali Kelas Guru Kelas Lima, Ahmad Sopian mengaku sebanyak murid kelas lima sebanyak 189 orang mulai bersiap-siap dari sekoÂlah berangkat dengan menggunakan angkutan umum. Tujuannya sangat sederhana, agar para anak didiknya ini dapat menjalankan kesehariannya lebÂih mandiri, tidak bergantung kepada orangtuanya dan dapat menyesuaikan dengan lingkungannya.
“Mulai berangkat, ikut kegiatan sampai istirahat mereka harus melakuÂkan sendiri, kalau biasanya ada yang diantar orangtua pakai kendaraan dan makan harus di suapin, disana harus belajar sendiri dan mencuci tempat makannya sendiri,†tutur Sopian.
Acara disana, sambung SoÂpian, dimulai dengan kegiatan mengenal alam, disana banyak cerita dan banyak objek untuk diÂjadikan bahan ilmiah. Mulai dari daur air, penguapan dan peneraÂpan pembelajaran kelas lainnya yang berkaitan dengan alam dan kemandirian. Sebab dari proÂgram PLK ini dapat mengenali karakter, kemampuan dan minatnya dimana.
Karena, masih kata Sopian, setiap tahun penghargaan untuk SDN Polisi 4 semakin bertambah oleh siswa-siswi baik dalam perlombaan akademis juga non akademis. “Kami disini memperÂsiapkan siswa agar mampu maju diajak perlombaan kedepannya, oleh karena itu kami mempersiapkan agar mereka mampu dan ini juga tujuannya untuk menyeleksi anak-anak, kira-kira mana anak yang memiliki bakat,†tuturnya.
Di dalam kegiatan juga ada delaÂpan pos kurikulum yang harus dilalui setiap anak-anak yang sudah dikelomÂpokkan, setiap kelompok akan memÂberikan tugas sesuai dengan kurikulum pos yang sudah ditentukan. “Disana juga anak-anak kami beri tantangan agar tangguh, ada sekitar delapan pos tantangan yang harus mereka lalui. mulai dari pos keagamaan hingga pos tim building (membangun tim sendiri), pokoknya setiap pos itu tugasnya seuÂsai dengan kurikulum yang ditentukan. Respon anak-anak juga terlihat sangat menikmati, bagi mereka belajar seperti itu bermain, jadi lebih mudah dipahaÂmi,†kata dia.
Selain itu, anak-anak juga diperkeÂnalkan makanan khas Bogor juga minuÂman bajigur, agar mereka tidak lupa dengan bedaya dan ciri khas daerahnya sendiri. “Namanya traditional test sepÂerti makanan khas daerah Bogor dan minumam bajigur sampai lagu daerah, hal ini juga di sesuaikan denÂgan program pemkab denÂgan Bogoh ka Bogor,†pungÂkasnya. (*)