HL-(2)Ketua Persatuan Gan­tole dan Paralayang Indonesia (PGPI) Kabupaten Bogor, Wawan Haikal Kur­di memaparkan bahwa olah­raga paralayang mulai masuk ke Kabupaten Bogor pada awal era tahun 1990-an. Berawal dari terbentuknya komunitas Paraboy di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor.

“Paraboy itu anak – anak yang pekerjaannya memandu para atlet gantole dan paralay­ang ketika hendak melakukan penerbangan olahraga gantole dan paralayang. Mereka mem­bantu hingga mempersiapkan segala peralatan dan perleng­kapan, hingga mengantarkan para atlet menuju lokasi pener­bangan,” katanya.

Dikatakan Wawan, para at­let Bumi Tegar Beriman yang saat ini berhasil mengukir prestasi baik di skala Nasional maupun Internasional, berawal dari karirnya sebagai paraboy. “Dari situ mereka belajar teknik – teknik penerbangan, kemu­dian menjajal kolabosari den­gan atlet, dan akhirnya men­coba melakukan penerbangan sendiri.

“Salah satu atlet putra dae­rah yang berawal dari paraboy dan belum lama berhasil men­jadi juara umum kejuaraan dunia ketepatan mendarat di Gunung Mas Puncak, Dede Su­pratman. Kini dia tengah mem­bidik target menjadi pilot –seb­utan atlet paralayang- terbaik Nasional,” ujarnya.

BACA JUGA :  Daftar Pebulu Tangkis Indonesia di Spain Masters 2024, Berikut Hasil Drawing

Lokasi puncak, lanjutnya, saat ini juga telah menjadi venue gantole dan paralayang yang telah diakui hingga tingkat dunia. Tidak sedikit atlet dunia yang sengaja datang sendiri untuk menjajal venue khusus nomor pertandingan akurasi mendarat itu. “Daerah ini dike­nal sebagai tempat peristirahat­an penduduk Kota Jakarta, dan sebagai daerah perkebunan teh yang dibangun pemerintah ko­lonial Belanda,” ucap Wawan.

Sehingga, Selain memiliki tempat pacu yang maksimal, kini Kabupaten Bogor disebut-sebut sebagai barometer olah­raga yang memacu adrenalin itu. Bagaimana tidak, jika ada even nasional, dan internasi­onal, atlet asal Bumi Tegar Beri­man selalu terpilih.

Tiga kejuaraan bergengsi berhasil mengharumkan bumi Tegar Beriman di kancah na­sional maupun internasional. Antara lain juara dunia nomor ketepatan mendarat World Paragliding Accuracy Champi­onship (WPAC) di Puncak Bo­gor.

BACA JUGA :  Jadwal Pertandingan Wakil Indonesia di Final Swiss Open 2024

Kemudian juara umum Pra PON XIX/2016 serta kejurnas di Indramayu dan Semarang. PGPI Kabupaten Bogor kem­bali menurunkan para atletnya pada kejurnas paralayang di Batu, Kabupaten Malang. ”Un­tuk mengasah kemampuan dan menambah jam terbang, kami akan menurunkan lima pilot,” ungkap Wawan.

Pria yang juga menjabat sebagai Manajer Gantole Jawa Barat itu menambahkan, event kali ini juga akan menjadi se­buah tantangan tersendiri untuk Dede Supratman. At­let nomor satu dunia itu akan mengejar ranking nasional yang saat ini dipegang atlet Jawa Timur.

”Dede Supratman adalah atlet paralayang nomor satu du­nia. Tapi di nasional, dia masih duduk di peringkat ketiga. Ini event berseri, dan Dede siap membuktikan kualitasnya di nomor ketepatan mendarat,” pungkasnya. (*)

Oleh : ADILLA PRASETYO WIBOWO
[email protected]

============================================================
============================================================
============================================================