Pemerintah Kabupaten Bogor tengah berjuang mewujudkan gagasan besar yang menjadi impian dunia. Yaitu membangun sebuah kota modern yang dikelilingi danau: Situ Front City.
Oleh : Alfian Mujani
[email protected]
Gagasan ini sudah lama didiskusikan dan dibahas para ahli, termasuk para budayawan Bogor,’’ ujar Ketua Bapeda Kabupaten Bogor Dr Ir Syarifah Sofiah, M.Si kepada Bogor Today, di KanÂÂtor Bapeda Komplek Tegar Beriman, Cibinong, Senin (2/11/2015).
Menurut Ifah, panggilan pakar perencanaan ini, seÂÂlama ini Cibinong sebagai ibuÂÂkota Kabupaten Bogor kesuliÂÂtan merumuskan brand city yang sesuai dengan karakter alamnya. ‘’Kita baru sadar bahwa sebetulnya Cibinong memiliki banyak situ. Dari 95 situ yang ada di Kabupaten Bogor, 17 diantaranya di CibiÂÂnong Raya,’’ ujarnya. Berdasarkan potensi alam inilah, kemudian muncul gaÂÂgasan tentang sebuah konsep pembangunan yang bisa meÂÂmadukan antara potensi alam dengan semangat modernÂÂisasi. ‘’Pada saat orang berÂÂlomba-lomba memilih smart city sebagai brand kota, kita ingin menampilkan sesuatu yang berbeda yakni Situ Front City,’’ ujar Ifah.
Ifah Optimistis gagasan beÂÂsar ini akan bisa diwujudkan karena bukan hanya penting bagi pembangunan Cibinong sebagai ibukota Kabupaten Bogor, tetapi juga akan meÂÂnyelamatkan Jakarta sebagai ibukota negara dari ancaman banjir. ‘’Bayangkan, kalau 95 situ yang ada di Kabupaten BoÂÂgor itu berhasil direvitalisasi dan didisain menjadi magnet kawasan, Cibinong bukan hanÂÂya membanggakan kita semua, tetapi akan membuka mata dunia,’’ terang Ifah.
Selain itu, mendisain Cibonong Raya menjadi Situ Front City akan menumbuhÂÂkan sumber-sumber ekonomi baru yang sangat luar biasa. Di kawasan ini akan tumbuh kawasan pemukiman terinteÂÂgrasi dengan pusat-pusat bisÂÂnis baru, juga akan memiliki begitu banyak obyek wisata setu yang sangat indah dan menyatu dengan alam.
Kepala Bapeda menunjuk salah satu situ di Cibinong yang sedang direvitalisasi, yaitu Situ Cikaret. ‘’Situ ini memiliki panorama sangat inÂÂdah yang tercipta dari lanskap Situ Cikaret,’’ ujar Ifah yang mengaku terinspirasi Situ CiÂÂkaret untuk merumuskan jati diri Kota Cibinong sebagai Situ Front City.
Menurut Ifah, gagasan mewujudkan Situ Front City ini masih membutuhkan wakÂÂtu yang cukup panjang. Selain mengkaji aspek ekonomi, juka mengkasi aspek sosial budayÂÂanya. ‘’Sekarang kita baru mencari disain Situ Front City yang pas, yang sesuai dengan karakter alam dan diintegrasiÂÂkan dengan semangat modernÂÂisasi pembangunan kawasan metropolitan,’’ ujarnya. Saat ini Bapeda Kabupaten BoÂÂgor menggelar lomba disain Situ Front City, dengan hadÂÂiah pemenang pertama Rp 100.000.000.
Situ Front City of Cibinong Raya
Menurut Ifah, waterfront city adalah konsep pengemÂÂbangan daerah tepian air baik itu tepi pantai, sungai ataupun danau. Waterfront City DevelÂÂopment juga dapat diarkan sebagai suatu proses dari hasil pembangunan yang memiliki kontak visual dan fisik denÂÂgan air dan bagian dari upaya pengembangan wilayah perkoÂÂtaan yang secara fisik alamnya berada dekat dengan air.
Seperti Singapura yang bangga dan giat mempercank Marina Bay, ataupun Venesia yang mencanangkan diri seÂÂbagai kota air, Cibinong Raya mulai meneguhkan diri dan menyusun strategi untuk menÂÂgangkat situ sebagai wajah kota.
Dijelaskan Ifah, ada empat strategi Cibinong Raya dalam tahapan penggalakkan Situ Front City, yaitu: Pertama, menjaga dan meningkatkan kualitas situ-situ di Cibinong Raya. Kedua, mengopmalkan pemanfaatan situ Ketiga, menÂÂgarahkan pembangunan dan layout kota untuk berorientasi situ. Keempat, meningkatkan daya tarik situ sebagai citra kota Cibinong Raya.
Menurut Ifah, kegiatan penÂÂjagaan dan peningkatan kualiÂÂtas situ sudah dilakukan secara bertahap, salah satunya adalah melalui kerjasama program dengan pemerintah daerah lain dan pemerintah pusat. ‘’Saat ini sedang dilakukan revitalisasi situ, diantaranya Situ Cikaret dan Situ KabanÂÂtenan yang dilaksanakan oleh pemerintah pusat,’’ ujar puÂÂtri mantan Bupati Bogor Ayip Rukbi ini.