Untitled-2JAKARTA TODAY – Berhati-hatilah meng­gunakan jejaring media sosial. Surat edaran kebencian yang dikeluarkan Kapolri, Jen­deral Badrodin, untuk seluruh kapolres se- Indonesia, mulai mengincar mangsa.

Polri tengah meneliti 180.000 akun tak bernama yang tersebar di media sosial ter­kait ujaran kebencian. Namun dari jumlah itu, baru satu akun yang diincar karena mengarah ke hate speach. Apa kendala Pol­ri sehingga baru satu orang yang diincar?

“Kalau misalnya itu palsu, terus gima­na?,” jawab Badrodin di Rupatama Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (5/11/2015). “Kan bi­asanya ada IP adress yang bisa dilacak,” tan­ya wartawan lagi. “Kalau akunnya anonim, alamatnya (ditulis) di sana ternyata nggak ada di sana gimana? Bisa kita temukan?,” jawabnya.

BACA JUGA :  Kebakaran Hebat Hanguskan Rumah di Kolaka Utara, 2 Orang Luka

Saat disinggung kemungkinan akun-akun itu dibuat di warung-warung internet (warnet) dan apakah ada rencana untuk mendata warnet, Badrodin mengatakan bahwa hal itu urusannya Kementerian Komunikasi dan Informasi. “Itu kan uru­sannya Kemenkominfo, bukan urusan kita. Tapi kalau alat itu digunakan untuk melakukan pidana ya harus kita proses,” sebutnya.

Di sisi lain, Badrodin mengatakan telah bertemu dengan Menteri Komunikasi dan Informasi Rudiantara terkait banyaknya akun-akun palsu atau anonim tersebut. “Saya kemarin ketemu sama Menkominfo tanggapannya bagus, dan beliau mendu­kung. Harapan kita kan beliau membantu,” tandasnya.

BACA JUGA :  Kebakaran Hanguskan Minibus di Jalan Pantura Demak, Pengemudi Tewas

Menurut Badrodin ratusan ribu akun media sosial itu tak bernama. Bahkan satu orang bisa memiliki banyak akun di be­berapa media sosial. “Kalau tidak salah ada satu orang (yang diincar). Mengarah ke hate speech,” imbuh Badrodin.

Kini polisi masih meneliti konten dari media sosial milik orang tersebut. Polisi bisa langsung melakukan penindakan mes­ki belum ada aduan. “Kita kan juga mendi­dik masyarakat bukan sekedar ada laporan diproses, tapi enggak ada laporan juga didi­dik,” tandasnya.

(Yuska Apitya Aji)

============================================================
============================================================
============================================================