Saat kondisi sedang emosional, perubahan yang langsung terjadi pada tubuh adalah napas. Jadi cara meredakan amarah paling efektif dengan berlatih teknik pernapasan.
Oleh : ADILLA PRASETYO WIBOWO
[email protected]
Psikolog dari yayasan pulih, Vitria Lazzarini Latief mengatakan bahÂwa gejala yang paling terlihat ketika seseorang sedang marah adalah pernapasan yang pendek-pendek dengan durÂasi makin pendek. Tanda ini tidak bisa disembunyikan oleh orang yang tengah naik emosinya alias marah.
“Ini gejala paling umum dan tidak a d a yang bisa menyembunyikannya. Makin tinggi tingkat emosinya, napasnya jadi makin pendek dan tersengal – sengal. Walau kita beruÂsaha sekuat tenaga menyembunÂyikan kemarahan, napas tidak bisa ditutupi,†katanya.
Untuk mengembalikan keÂtenangan, ujar Vitria, perlu berÂnafas dengan teknik pengolahan napas yang tepat yakni proses bernapas dengan menarik napas dalam sehingga otak meneriÂma cukup asupan oksigen. “Dengan bernapas dalam akan menenangkan dan membuat tekanan darah menjadi stabil,†tuÂturnya.
Vitria menjelaskan langkah pertama yang bisa dilakukan anÂtara lain tarik napas dalam-dalam. Setelah itu, langsung tahan napas. Saat menahan napas, biarkan perut mengembang terisi udara. “Perut harus mengembang, kalau tidak nanti tahan napas di dada dan jusÂtru membuat kita sesak napas,†jelas Vitria.
Setelah itu, keluarkan napas sampai habis melalui mulut. LangÂkah-langkah tersebut bisa dimulai dengan bertahap mulai dari hitunÂgan 3-4-3, 5-6-5, dan seterusnya. Lakukan hingga lima kali berturut-turut.
Ia menambahkan, selagi menerÂapkan teknis pernapasan perut itu, genggam jari-jari bisa dengan tanÂgan kanan atau tangan kiri. Apabila sedang merasa ngotot atau khawatÂir, pegang kelingking. Saat sedang sedih, pegang jari manis, sedangÂkan saat marah pegang jari tengah.
Kemudian, jika dalam kondisi takut maka pegang telunjuk dan pegang jempol ketika merasa berÂsalah. Dengan cara tersebut akan berpengarus secara psikologis. SeÂhingga secara psokologis menjadi lebih tenang dan bisa berpikir denÂgan lebih jernih.
“Kalau sedang merasakan semua emosi tersebut, genggam semua tangan. Lakukan selagi bernapas dalam sambil memejamÂkan mata. Bayangkan sebuah pola misal segitiga dan iringi dengan musik agar lebih rileks, tapi cara ini tidak menjamin berpengaruh pada semua orang,†pungkasnya.