SEMPAT menjadi tren pada era 80-90an, tas pinggang atau dalam bahasa kerennya disebut waist bag kembali digandrungi kawula muda seiring dengan deman gaya old school belakangan ini.
Oleh :Rizky Dewantara
[email protected]
Mulai dari anak-anak SMA hingga mahasiswa, diÂpadukan dengan sepatu sneakers, membuat tas ini semakin kece saat digunakan. Sporty’nan ‘casual’.
Tas pinggang memang tidak dikenal sebagai tren klaÂsik mengingat siluetnya yang lusuh, bahan nilon murahan dan warna-warna neon. Namanya sendiri saja sepertinya sudah membuat orang menggelengkan kepala.
Namun, desainer-desainer kreatif mampu mengubah tren lama ini menjadi item fashion yang bukan hanya berÂgaya dengan desain yang lebih mewah dan halus, namun juga memiliki banyak fungsi.
Ukurannya yang cukup kecil, hanya untuk membawa barang-barang penting dan gaya yang hadap depan, memÂbuatnya sangat layak dipakai sebagai aksesori ketika Anda pergi ke festival musik atau di hari-hari sibuk.
Tak ketinggalan, sejumlah mahasiswa di Kota Bogor pun mulai diserang demam waist bag. Dengan harga yang ramah di kantong, mulai Rp 100 ribu hingga Rp 400 ribu plus sneakers Rp 450 ribu hingga Rp 1,5 jutaan, mereka suÂdah bisa tampil makin trendy.
Tiga dara cantik yang gemar memakai weist bag dan sneakers ini, seperti, Jenifer Resilowi (19), Marisa GhaiÂsani (19) tahun dan Annisa Fitriani (18), mahasiswi Institut Pertanian Bogor (IPB), jurusan Komunikasi ini, mengaku, selain telihat lebih stylish, fungsi dari waist bag tidak menÂgurangi perlengkapan alat kuliah.
“Ga ribet aja kalau pakai waist bag, cukup kok untuk bawa handphone, dompet, alat tulis,†kata tiga mahasiwi IPB.
Jenifer Resilowi, mengatakan, tas ini Unisex, bisa dipakai untuk pria dan wanita, selain simpel dipakai, waist bag dan sepatu sneaker jika dipadukan tidak terlihat girly tapi tetep terlihat stylish.
“Hampir tiap hari saya memakai sneaker, untuk waist bag tergantung bawaannya,†akunya. (*)