APA suka dukanya menekuni usaha kontrakÂtor rumah perorangan? Ir H Suparno, direktur PT Sugih Prakarsa punya pengalaman yang menarik dan lucu dalam menghaÂdapi pelanggan jasa konÂtraktor perorangan. ‘’SuÂkanya kalau yang bikin rumah bos besar. Soal harga mereka tidak peduli mahal, yang penting apa yang mereka inginkan kita penuhi,’’ ujarnya. Bagi konsumen premium A ini, menurut Suparno, kualitas bangunan adalah segala-galanÂya. Jika hasilnya bagus dan menggunakan bahan material yang berkelas, mereka akan buas. ‘’Berapapun kita sebut harga pasti dibayar,’’ katanya.
Dukanya? Kalau ketemu konsumen yang statusnya karÂyawan di perusahaan atau di pemerintahan. ‘’Mereka ini sudah kita kasih harga murah, masih nawar,’’ ujarnya.
Celakanya lagi, lanjut SuparÂno, para pengguna jasa konÂtraktor perorangan dari level karyawan ini, sering kali minta penawaran hanya untuk sebaÂgai pembanding. Mereka minta gambar, minta perhitungan biÂaya konstruksi lengkap dengan rincian hara materialnya, seteÂlah itu tidak jadi membangun. ‘’Dia mencari kontraktor lain atau membangun rumah sendiÂri menggunakan gambar dan hasil hitungan kita,’’ katanya.
Ada juga yang minta penaÂwaran secara detil mulai gamÂbar, biaya konstruksi, dan biaya material tapi ujung-ujungnya hanya menggunakan jasa konÂstruksi doang. ‘’Mereka tawar habis-habisan, eh sudah gitu tanya boleh gak hanya mengÂgunakan jasa konstruksi, maÂterialnya mereka beli sendiri,’’ ujar Suparno sambil terkekeh.
(Alfian Mujani)