BOGOR, Today – Sekolah kejuruan sudah seÂharusnya bersiap untuk menghadapi MasyaraÂkat Enonomi Asean (MEA). Pastinya akan banÂyak tenaga kerja dari luar negeri yang akan bersaing di Indonesia. Meski sempat menjadi kekhawatiran semua kalangan, namun hal ini tidak dirasakan oleh kedua sekolah kejuruan yang ada di Kota Bogor, seperti SMKN 3 dan SMKN 1 Kota Bogor.
Rukmini Ramli, Humas SMKN 3 Bogor mengatakan, MEA menjadi sebuah tantangan yang harus diterima dan dihadapi. Kehadiran MEA yang tinggal beberapa bulan lagi meruÂpakan sebuah tantangan bagi sekolah SMKN 3 Bogor. Pihak sekolah berupaya untuk meninÂgkatkan kualitas tenaga pengajar dengan cara mengikuti pelatihan atau workshop. Upaya ini dilakukan agar dengan ilmu yang didapat dari pelatihan atau workshop, mereka bisa mendiÂdik siswanya lebih baik.
Persiapan lain yang dilakukan oleh pihak sekolah yaitu menguji kompetensi para siswa agar ketika mereka menghadapi MEA, mereka tidak akan kesulitan. Mengasah keterampilan dalam berbahasa juga menjadi modal penting agar para siswa bisa bersaing di dunia interÂnasional. Mengasah keterampilan saat ujian praktek juga merupakan salah satu cara agar para siswa semangat menghadapi MEA.
Tidak banyak kendala yang dialami oleh pihak sekolah SMKN 3 Bogor. “Yang menjadi sedikit kendala mungkin dalam bidang baÂhasa. Sampai saat ini kami sudah memiliki tenanga pengajar bahasa Jerman, Jepang, Perancis dan kami sedang membuka kelas unÂtuk bahasa Mandarin. Untuk kesiapan tenaga pengajar bahasa beberapa sudah memiliki sertifikat dan sudah profesional di bidangÂnya,†ujar Rukmini Ramli.
Pihak sekolah SMKN 3 Bogor tidak terlalu khawatir akan datangnya MEA karena sekolah kejuruan sudah mempersiapkan para siswanÂya untuk bersaing di dunia kerja. Seperti yang diterangkan oleh Rukmini Ramli, setiap kejuÂruan di sekolahnya sudah dipersiapkan denÂgan baik. Misalnya tata boga, seorang juru masak diwajibkan untuk menguasai semua masakan baik nasional dan internasional. Kemudian ia juga harus mampu mencari dan membedakan bahan-bahan berkualitas denÂgan bahan-bahan yang tidak berkualitas unÂtuk menu masakan mereka.
“Kami tidak khawatir akan MEA, karena memang dampaknya belum dirasakan oleh para siswa. Namun, kami juga tidak khawatir dengan siswa kami karena sebelum UN saja, banyak perusahaan yang sudah membookÂing mereka untuk bekerja di sana. Selain itu, karena kami ini sekolah negeri jadi peluang-peluang karir dari dinas dan instansi lain suÂdah banyak ditawarkan kepada kami,†tamÂbahnya.
Sementara itu, menurut Solikhin, Wakil Kepala Sekolah SMKN 1 Bogor mengaku bahwa para siswanya sudah siap menghadapi MEA. Kesiapan menghadapi MEA terlihat dari banÂyaknya prestasi yang diraih sekolah ini. Salah satu prestasi yang diperoleh yaitu Juara OlimÂpiade Akutansi dan Pasar Modal di Politeknik Negeri Jakarta (PNJ) Tingkat Nasional 2015. SeÂlain itu, ada banyak ekstra kurikuler (ekskul) di SMKN 1 Bogor yang mengasah kemampuan siswa, diantaranya Animasi, Sanggar Menulis, Fotografi, English Club dan lain-lain.
“Peminat jurusan Akutansi dan MultimeÂdia memang cukup banyak di sekolah ini. Sehingga beberapa waktu yang lalu kami banyak memperoleh prestasi di bidang AkuÂtansi,†tambah Solikhin.
Selain kesiapan menghadapi MEA, kesiaÂpan untuk menghadapi Ujian Nasional (UN) dapat dilihat dari adanya Tryout Online di web SMKN 1 Bogor. Tryout Online ini hanya pelatihan sebelum UN. Untuk mata pelajaran yang diujikan disesuaikan dengan mata pelaÂjaran untuk UN, ujar Solikhin. “SMKN 1 Bogor sedang dalam proses percobaan Computer Based Testâ€, ujar Solikhin. Maksudnya adalah ujian berbasis komputer.
Manfaat dari Tryout OnÂline ini yaitu dapat mengheÂmat waktu dan biaya. Seperti yang kita ketahui jika Tryout biasanya menggunakan kertas dan pensil. SeÂmentara para siswa akan sibuk untuk membulatkan lemÂbar jawaban. “TryÂout Online ini sangat membantu di SMKN 1 BoÂgor, karena siswa akan belajar bagaimana mengerÂjakan ujian dengan menggunakan komputer,†tambah SoÂlikhin.
(LatiÂfa Fitria)
Mudah-mudahan sekolah kami juga bisa menjadi Sekolah terbaik di Bogor!