BOGOR TODAYÂ – KementÂerian Keuangan (Kemenkeu) RI memuji sistem pengeloÂlaan keuangan PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor, terutama kempuan pengembalian pinÂjaman. Kementerian yang dipimpin Bambang BrodjoÂnegoro ini menyebut PDAM Kota Bogor sebagai debitur yang berprestasi sehingga patut dicontoh PDAM lain di seluruh Indonesia.
Kepala Sub Direktorat Investasi Pemerintah DaeÂrah/BUMD Direktorat Sistem Manajemen Investasi DirekÂtorat Jenderal PemberdahaÂraan Kemenkeu RI, Kabul WiÂjayanto, mengatakan, dalam Workshop Pendelegasian Fungsi Kanwil Kemenkeu di kantor PDAM Kota Bogor, yang dihadiri 80 pejabat KanÂtor Wilayah (Kanwil). WorkÂshop ini merupakan program Kemenkeu RI untuk menÂgevaluasi kewenangan penÂdelegasian kanwil 33 provinsi di Indonesia.
Kabul menjelaskan, KeÂmenkeu menunjuk PDAM Kota Bogor sebagai lokasi studi banding para pejabat di tingkat provinsi seluruh IndoÂnesia itu karena dinilai mamÂpu menjaga cicilan pinjaman, tanpa pernah menunggak. “Ada dua pinjaman yang suÂdah dilakukan PDAM, yang pertama pada 1993 yang akan lunas pada 2018. Dan pinjaÂman baru terkait pembanguÂnan IPA Dekeng yang baru dimulai pada 2018 dan beraÂkhir pada 2033,†kata dia.
Dalam acara ini, kabul dan rombongan workshop, mengunjungi IPA Dekeng di Kelurahan Genteng KecaÂmatan Bogor Selatan, Kota Bogor. Untuk meninjau penÂgoperasian pengolahan air minum dengan kapasitas 1350 liter perdetik itu.
Kabul juga menjelaskan, pihaknya terkesima dengan sistem pengelolaan air perÂmukaan yang air bakunya berasal dari Sungai Cimande dari intake Ciherang PonÂdok tersebut.“Ini bukti kalau PDAM memang potensial untuk terus dikembangan. Tapi masih banyak capaian yang harus terus ditingkatÂkan, seperti misalnya tingkat kehilangan air (sesuai tarÂget pemerintah) 20 persen dan cakupan layanan 100 persen, serta efisiensi biÂaya untuk produksi. Kalau semua itu bisa berjalan, ini akan baik untuk pendapatan perusahaan,â€ujar
“Setelah kembali dari BoÂgor, para pejabat Kanwil itu harus menyebarkan virus posiÂtif ke PDAM di provinsinya. Bagaimana system pengeloÂlaan keuangan di PDAM Kota Bogor bisa sebagus ini. OutputÂnya, seluruh PDAM di IndoneÂsia bisa menjadi perusahaan yang sehat,†tambahnya.
Sementara itu, Direktur Utama PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor, Untung Kurniadi menjelaskan, PDAM Kota BoÂgor memang rutin mengemÂbalikan cicilan pinjaman sesÂuai jadwal. Atas kedisiplinan pengembalian ini, PDAM sering mendapat insentif berupa dana hibah dari Bank Dunia.
(Rizky Dewantara)