Meski tak muda lagi, namun masih tetap terlihat energik dalam bermusik. Ya, mereka adalah anggota Komunitas Tembang Indonesia Kenangan (TIK). Keceriaanpun terlihat saat mereka memadati lantai dasar Gumati Cafe and Resto di Jalan Paledang, Bogor Tengah dalam acara “Bogor bernyanyi dalam tembang Indonesia kenangan†Minggu, (22/11/2015).
Oleh : Hendi Novian
[email protected]
Keriangan sangat terasa ketika lagu demi lagu dilantunkan sembari diwarnai foto bersaÂma sesama anggota. SejumÂlah perwakilan dari provinsi pun ikut meramaikan acara tersebut diantaÂranya, Provinsi Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Lampung,
Komunitas yang terbentuk sejak tahun 2010, kini sudah beranggotakan75.000 orang se-Indonesia bahkan samÂpai ke Hongkong, Arab dan Malaysia. Keberadaan TIK sendiri terlahir karena minimnya perhatian bagi para seniman yang berÂjaya pada masanya. “KoÂmunitas ini terlahir dari rasa perihatin sejumlah artis tahun 80-an yang tak mendapatkan perÂhatiaan,’’ ucap Ketua Panitia Pelaksana BoÂgor Bernyanyi Diding Kosasih.
Wadah untuk mencurahkan isi hati para musisi tahun 80-an yang digagas Bob Tutupoli, Endang, S, Taurina seÂlain untuk rasa empatik bagi para muÂsisi lanjut usia juga untuk para pecinta dan penikmat maha karya musisi di zamannya sebagai suatu penghargaan. “Kegiatan ini merupakan apresiasi yang kami berikan kepada para musisi dan karya emasnya,’’ kata Diding.
Dia menjelaskan, tidaklah sulit unÂtuk bisa menjadi bagian dari komuniÂtas TIK, karena para pecinta tembang lawas bisa datang di Perumahan Bogor Raya Permai, Blok Fa, Tanahsareal. Selain acara silahturahmi dan agenda kopi darat, setiap tiga bulan sekali wadah ini merupakan tempat untuk peduli akan sesama. TIK pun rutin membuat event sosial, santunan jomÂpo, yatim, bahkan artis yang kini sudah tergerus perkembangan dunia musik.
Sementara itu, Ketua KoordiÂnasi Wilayah Bogor Toriq Nasution, mengapresiasikinerja panitia pelakÂsana untuk kesuksesan acara. Dia berÂharap kegiatan ini tidak hanya dilakuÂkan setiap tiga bulan sekali, namun sesering mungkin akan lebih baik.
‘’Dengan adaanya kegiatan ini kita bisa mengenang masa kejayaan lagu Indonesia dan mengingatkan memori di masa muda. Komunitas ini bukan wadah untuk ketawa-ketiwi tapi meruÂpakan wadah untuk memberikan apreÂsisasi bagi musisi yang memiliki karya emasnya,’’ ujar lelaki berkumis tebal tersebut.
Di ujung acara para anggota diÂhibur penampilan artis lawas Jayanti Mandasari. Kehadiran Jayanti ini, seÂlain disambut Wakil Walikota Usmar hariman yang sudah hadir sejak awal acara, juga disambut meriah dan spontan oleh semua yang hadir. MereÂka berebur ingin berfoto bersama sang artis yang mereka puja.