Untitled-7Gerakan Menanam Pohon untuk Menyelamatkan Air dan Udara yang diotori Alumni Fahutan IPB E-28 bersa­ma koran harian Bogor Today dan RAFI Bogor, Minggu (22/11/2015) dilakukan di bantaran kali Cidepit, Paledang, Bogor Tengah, Kota Bogor.

Para alumni yang juga sudah bergelar doktor dari berbagai disiplin ilmu itu, menelusuri bantaran Sun­gai Cidapit dipandu oleh Wakil Lurah Paledang Triono dan Wakil Ketua DPRD Kota Bogor Heri Cahyono SHut MM. Mereka antara lain Dr Gun Gun Hidayat MSc (pakar air), Dr Hari Priyadi MSc, Ir M Yusuf Noorhajiyanto MM (Perhu­tani) Ir Synta Juwita MSc, (BPLH), Ir Hj Enik S Kusumawati, Suparno SHut (pen­gusaha batu bara), Ir Asep Saepudin (Perhutani Bogor), Dr. Ir. Nurcahya Wilasa MM, Ir Ardi Risman MSc, dan Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi Bogor Today Alfian Mu­jani. Hadir juga dari RAPI (Ra­dio Anti Penduduk Indonesia) Ketua satu RAPI Kota Bogor Joko Sundoro JZ 10 GAR, Ket­ua RAPI Kecamatan Tanah Sareal Endang Ismail JZ 10 GO, dan Kang Tato. Pulu­han warga setempat dan mahasiswa dari jurusan Komunikasi IPB juga ikut bergabung dalam kegia­tan Menanam Pohon Se­lamatkan Air dan Udara.

BACA JUGA :  Cek Lokasi SIM Keliling Kota Bogor, Kamis 18 April 2024

Menurut Ketua Alumni Fahutan IPB M Yusuf Noorhajiyanto, menamam pohon mer­upakan hal yang sangat penting dalam kehidu­pan umat manusia dan mahluk lainnya. Bah­kan, katanya, agama mengajarkan umat ma­nusia bahwa keindahan surga antara lain karena pepohonan yang sangat terpelihara dan menye­jukkan.

‘’Karena itu, gerakan Menanam Pohon untuk me­nyelamatkan Air dan Udara, bukan sekedar selogan kosong. Tetapi sudah merupakan sunatullah yang harus kita gelorakan dalam rangka menyelamatkan alam agar tetap le­stari,’’ ujar M Yusuf Noorhjiyanto, yang juga Kepala Biro Pengem­bangan Pasar Kayu dan Industri Kayu Perhutani (BUMN). ‘’Jadi, setiap ada lubang dimanapun harus kita tanami pohon, jangan diisi yang lain,’’ tambahnya.

Yang paling penting lagi, menurut Yusuf, adalah mem­bangun kesadaran masyarakat untuk mau secara suka rela merawat pohon yang sudah ada dan menanam pohon. ‘’Gerakan alumni Fahutan IPB bersama BogorToday dan RAFI ini menjadi sangat penting dalam membangun kesadaran masyarakat untuk menanam dan memelihara pohon di ling­kungan mereka,’’ katanya, ‘’Ini merupakan bagian dari revolusi mental yang saat ini tengah diden­gung-dengungkan oleh pemeri­natah Presiden Jokowi,’’ tambah Yusuf.

BACA JUGA :  Resep Membuat Mango Sago di Rumah Dijamin Anti Gagal

Sebagai orang Perhutani, Yusuf tahu persis pentingnya memban­gun kesadaran masyarakat dalam memelihara pohon secara khus, dan alam secara umum. ‘’Kalau kesadaran masyarakat tidak ditumbuhkan, menanam pohon berapa juta pun akan habis ditebang masyarakat. Kami di Perhutani sudah me­nanam jutaan pohon setiap tahunnya, tetapi tetap saja banyak lahan gundul,’’ katanya.

Sementara Dr Hari Priyadi MSc, ketua gerakan Menanam Pohon untuk Menyelamatkan Air dan Udara menjelaskan bahwa, lokasi penanaman pohon kali kedua ini sengaja dipilih di bantaran sungai seba­gai simbol bahwa air adalah sumber kehidupan mahluk.

‘’Jika penanaman pertama dilakukan di sekolah taman kanak-kanak bermakna bahwa membangun kesadaran ling­kungan itu harus dilakukan sejak usia dini, maka penanaman pohon di bantaran kali bermakna bahwa air merupakan sum­ber kehidupan semua mahluk hidup, utamanya manusia,’’ ujarnya.

(Kozer)

============================================================
============================================================
============================================================