BOGOR TODAYÂ – Walikota Bogor berÂsama beberapa Kepala Dinas dan koÂmunitas Bogor Bersahabat (BOBAT) menggelar rapat untuk membahas penyelenggaraaan lomba kebersihan tingkat Rukun Tetangga (RT) se-Kota Bogor, kemarin. Perlombaan ini dilakuÂkan Untuk menumbuhkan dan memÂbangun suatu budaya positif dalam mengelola, menjaga kebersihan dan membuang sampah yang benar.
Dalam pembahasan konsep, Bima Arya Sugiarto, menginginkan, adÂanya parameter-parameter terkait kebersihan lingkungan daerah masÂing-masing. “ Akan ada reward yang dipersiapkan dan bagi yang berhasil menjadi pemenang tidak dibolehkan untuk mengikuti lomba serupa ditaÂhun berikutnya, namun dipersiapkan kejenjang yang lebih tinggi,†ungkapÂnya, di Gedung Agricon, kemarin.
Politikus PAN itu, menjelaskan, denÂgan gerakan terstruktur yang tidak seÂbatas bersih-bersih karena lomba. DiseÂluruh lingkungan Kota Bogor dihimbau agar dapat mengangkat euforia warga untuk berkontribusi maksimal dalam menjaga dan memelihara kebersihan lingkungan. “Ini pengalaman yang saya lihat di daerah-daerah lain. Lingkungan dan jalan terlihat bersih.†ujarnya.
Bersama para tokoh masyarakat, Bima Arya menyepakati gerakan-gerÂakan yang dilakukan Pemkot maupun elemen lain sebagi suatu kolaborasi. Rencananya mulai awal tahun 2016, Lomba Kebersihan antar RT akan dimulai. “untuk konsep dan paramÂeternya, Pemkot bersama elemen dan tokoh masyarakat akan membahasnya lebih lanjut terkait konsep dan paramÂeter penilaian,†tandasnya.
Sementara itu, perwakilan Vihara Dhanagun, Gunawan, membeberkan, terkait Lomba Kebersihan antar RT yang akan digelar, banyaknya konsep yang ada jangan terhenti sebatas serÂemoni dan aksi setelah itu hilang. “ Pemkot sebagai inisiator dan fasilitator harus menyediakan segala sesuatu terÂkait pelaksanaan lomba kebersihan, hal ini terkait BUILDING TRUST. Kota bogor masih menjadi kota atraktif untuk ditinggali, namun kenyataanÂnya kota ini masih “bau pesing”. PenÂgalaman saya, ego sektoral dikalangan para ketua RT yang tidak dipilih secara demokratis memunculkan permasalaÂhan dan membawa efek negatif bagi warga,†kata dia.
Gunawan juga menegaskan, biÂrokrat harus didorong menjadi leading sektor dan motor dalam menjaga dan memelihara kebersihan, hingga warga melihat hal itu sebagai suatu contoh. Ditambah dengan insentif ekonomi bagi warga yang kedepannya berdampak menjaga dan memelihara kebersihan menjadi suatu budaya yang berkelanjuÂtan. “Ini bertujuan untuk mereformasi diri kita sendiri, baik warga, PemerinÂtah Kota Bogor dan lingkungan,†tanÂdasnya.
(Rizky Dewantara)