041115persib-989427-idcmsBANDUNG, Today – Persib Bandung begitu superior selama dua tahun terakhir dalam sepakbola Indonesia. Gelar juara ISL 2014 dan Piala Pres­iden 2015 jadi bukti sahih ketanggu­han Persib.

Tapi taring ‘Maung Bandung’ seolah tak tajam lagi. Persib terpu­ruk dalam turnamen Piala Jenderal Sudirman. Bahkan Manajer Umuh Muchtar menyatakan mundur setelah langkah Persib berakhir dalam turnamen tersebut.

Wali Kota Bandung Rid­wan Kamil pun heran dengan kondisi Persib saat ini. Ia pun beren­cana menemui petinggi Persib.

“The winning team-nya tercerai-berai, Pak Haji (Umuh,red) mundur. Saya mau tanya ke manajemen ada apa problemnya,” ujar RK, sapaan akrabnya, di Bandung.

Ia ingin tahu apa yang terjadi den­gan Persib. Sebab setelah sukses dalam dua tahun terakhir, kondisi itu berband­ing terbalik dengan saat ini.

BACA JUGA :  Timnas Indonesia Lolos ke Perempat Final Piala Asia U-23 2024

Tapi ia belum memastikan kapan bertemu dengan manajemen Persib. Yang jelas ia berharap Persib kembali bertaring jika berlaga di kompetisi atau turnamen berikutnya.

“Sebagai Bobotoh, saya masih mera­sakan euforia berturut-turut Persib juara yang levelnya paling tinggi yaitu ISL dan Piala Presiden,” kata RK.

Banyak Persoalan di Persib

Pelatih Persib Bandung Djadjang Nurdjaman mengungkapkan, ban­yaknya permasalahan yang membelit tim Pangeran Biru membuat mereka gagal lolos dari fase grup Piala Jenderal Sudirman (PJS).

Sejumlah kalangan menilai kegaga­lan Persib ini disebabkan mereka tidak bermain di Stadion Si Jalak Harupat.

Berkaca dari penyelenggaraan Piala Presiden 2015 lalu, Persib tampil per­kasa di hadapan puluhan ribu pendu­kungnya.

Djanur, sapaan, Djadjang menampik faktor tuan rumah memberikan andil atas kegagalan Persib.

“Yang pasti saya agak menolak disebut seperti itu [jago kandang]. Ada enggak sih tim yang selalu tampil pri­ma dalam tiga turnamen besar? Kami legowo saja. Sulit ada di level atas terus, dan pertahankan peak performace. Pe­nilaian itu ya relatif, silahkan saja orang mau bilang apa” kata Djanur dikutip la­man Simamaung.

BACA JUGA :  Taktik Jitu dan Profesionalisme Ala Shin Tae-yong

Menurut Djanur, berbagai perma­salahan yang muncul menjelang PJS digulirkan, termasuk konflik antara pemain dan manajemen, membuat Maung Bandung tidak berada dalam kondisi terbaik.

Kondisi makin diperparah dengan cederanya sejumlah pemain, mun­durnya pilar kunci seperti Vladimir Vu­jovic dan Muhammad Ridwan

“Ya itu hasilnya, tidak banyak yang bisa kita harapkan dari persiapan sep­erti itu. Termasuk juga pemain engga ada, absennya beberapa pilar, cedera beberapa pemain, banyak sekali perso­alannya,” imbuh Djanur.

(Imam/net)

============================================================
============================================================
============================================================