Untitled-8Rencana penggantian Sekda Kota Bogor mulai membuat keharmonisan Balaikota Bogor terusik. Bahkan, telinga sejumlah anggota DPRD Kota Bogor juga mulai panas mendengar kabar Ade Sarip Bakal digeser. Sejumlah dewan sepakat ada perombakan pejabat di Balaikota Bogor.

Oleh : RIZKY DEWANTARA
[email protected]

Kalau itu demi kebaikan kenapa tidak. Sekda itu harus jadi pawang bagi semua kalangan. Jangan diam kalau ada masalah A, B atau C. Kota Bogor bisa kon­dusif ya pilar komunikasi harusnya sekda,” kata Ketua DPRD Kota Bogor, Untung Wahyudi Maryono, kemarin petang.

Untung juga berencana meng­gandeng Komisi Aparatur Sipil Negara (ASN) jika dimungkinkan. Ini dilakukan untuk menghindari tingginya aspek politis dalam pemili­han sekda. ‘Oh, iya tentunya Komisi ASN dibutuhkan dalam rotasi. Arti­nya, jangan sampai ada kegaduhan. Ini si A golongannya nggak cukup kok naik job. Yang begini-begini itu jangan sampai ada lagi lah,” kata dia.

Kabar berkembang di lingkun­gan Balaikota Bogor menyebutkan, Ade Sarip Hidayat didapuk sekda lantaran titipan politik dari rezim lama yakni Diani Budiarto. Kala itu, sejumlah eselon II di Balaikota Bogor sibuk ingin maju Pilwalkot. Edgar Suratman yang kini menjabat Kadis­dik Kota Bogor, kala itu menduduki posisi Asisten Daerah (Asda), yang kala itu digadang menggantikan Aim Halim Permana lantaran mengikuti Pilwalkot. Namun, Edgar juga teng­gelam dari bursa lantaran kasak-ku­suk ingin mengikuti Pilwalkot.

BACA JUGA :  Menu Simple dengan Tumis Pakcoy Wijen yang Sedap Bikin Ketagihan

Tak ada pilihan lain, Ade Sarip yang sebenarnya tak masuk dalam radar Diani Budiarto pun akhirnya jadi opsi alternatif mengisi Sekda.

Rencana penggantian Sekda Kota Bogor kembali mengemuka setelah dua tahun duduk di sofa empuk Ba­laikota 3. Walikota Bogor terpilih, Bima Arya Sugiarto, mulai ‘kepana­san’ diganyang pemberitaan miring terkait Balaikota Bogor. Ade Sarip tak mampu menjadi ‘penyetrika’ semua kalangan. Buntutnya, Bima Arya keteteran diserang sana-sini karena dianggap gagal menerapkan manaje­men good communication dan clean system of between institutions (ko­munikasi antar lembaga).

Kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kota Bogor, Dwi Roman Pudjo, juga mengakui jika rencana mutasi ada di Januari. “Mutasi kemungkinan Januari dan paling lambat Februari. Analisa kinerja dan evaluasi prestasi kami lakukan rutin. Yang jelas, be­lum bisa dibocorkan kepada publik jabatan mana saja yang akan dimuta­si dan dirotasi,” ungkap Dwi Roman Pudjo, Kepala BKPP Kota Bogor, saat dihubung BOGOR TODAY, kemarin.

Sejumlah pejabat digadang ma­suk bursa pengganti Sekda Kota Bo­gor, Ade Sarip Hidayat. Diantaranya, Edgar Suratman (Kepala Dinas Pen­didikan Kota Bogor), Eko Prabowo (Kasatpol PP Kota Bogor), Fetty Qon­darsyah (Kepala BPMKB), Aim Halim Permana (Staff Ahli Pemkot Bogor), Bambang Budianto (Kadis-perindag Kota Bogor), Hanafi (Kepala BPKAD Kota Bogor), Daud Nedo Darenoh (Kadispenda Kota Bogor), Boris De­rurasman (Kadiswasbangkim Kota Bogor), Rubaeah (Kadinkes Kota Bogor) dan Anas S Rasmana (Kadin­sosnakertrans Kota Bogor) dan Dody Achdiat (Kadisdukcapil Kota Bogor).

BACA JUGA :  Diduga Punya Masalah Disekolah, Siswa SMK di Gunungsitoli Nekat Gantung Diri

Hingga kini, Ade Sarip Hidayat, tak berkenan memberikan komentar. SMS dan telefon yang disambungkan BOGOR TODAY tak berjawab.

Soal ini, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor, Rubeah, men­gaku, dirinya kaget jika namanya ada dalam calon pengganti Sekda Kota bogor. Ia menambahkan, apa­pun yang diinginkan Walikota Bogor untuk mengganti Sekda Kota Bogor, itu semua ada di tangan Walikota Bo­gor, untuk menilai siapa yang pantas menjabat sebagai Sekda Kota Bogor.

“Saya selaku bawahan, siap saja ditempatkan dimana saja. Semua ter­gantung pak Walikota Bogor,” aku­nya saat dihubungi BOGOR TODAY, kemarin.

Rubeah juga menegaskan, kabar dan isu pergantian posisi Sekda Kota Bogor, jangan sampai menggangu roda pemerintahan di Kota Bogor. Kebersamaan antar pejabat harus tetap dijaga. “Jangan sampai isu ini membuat pecah belah para pejabat, lantaran adanya oknum tidak ber­tanggungjawab atas kabar ini,” tun­tasnya.

(Yuska)

============================================================
============================================================
============================================================