Untitled-15JAKARTA, TODAY — Sebelum me­masuki musim mudik Lebaran, sistem pembayaran dua jalan tol, yakni Jakarta-Cikampek dan Cikampek-Cikopo-Palimanan (Ci­pali), bakal digabungkan. Dengan penggabungan ini, para pengguna tol dari Jakarta menuju Palimanan tidak harus melewati antrean pin­tu. Lewat penggabungan ini, maka gerbang antar tol di dalam ruas ini harus dihapuskan.

Pemudik yang melintas di ruas ini cukup melakukan pembayaran satu kali saat keluar jalan tol. Na­mun demikian, bukan berarti ke­wajiban pengguna jalan tol untuk melakukan pembayaran akan di­hilangkan.

Pengguna jalan tol akan dike­nakan tarif akumulasi, alias hasil penjumlahan atas tarif di kedua ruas jalan tol yang dimiliki dua investor berbeda tersebut dan di­lakukan dalam satu kali transaksi. Rencana ini dimatangkan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT). Saat ini, peng­hapusan gerbang-gerbang pembayaran antar tol di sepanjang ruas jalan Tol Trans Jawa sedang dimatangkan.

Menteri Pekerjaan Umum dan Pe­rumahan Rakyat (PUPR), Basuki Ha­dimuljono mengatakan, untuk tahap pertama ada dua ruas jalan tol yang akan digabungkan sistem pembayaran­nya, sehingga gerbang antar tol di ruas ini akan dihilangkan. “Yang saya minta untuk disegerakan adalah jalan tol Jakarta-Cikampek yang punya Jasa Mar­ga, dengan jalan tol Cikopo-Palimanan punya LMS (PT Lintas Marga Sedaya),” ujar Basuki, Senin (26/1/2016).

BACA JUGA :  Lokasi SIM Keliling Kota Bogor, Kamis 2 Mei 2024

Dengan penggabungan ini, maka masyarakat pengguna hanya perlu melakukan pembayaran satu kali saja tiap kali melintas dari mulai masuk gerbang tol Cikarang Utama, yang merupakan pintu awal ruas jalan tol Ja­karta-Cikampek hingga ke gerbang tol Palimanan, yang merupakan pintu ter­akhir ruas jalan tol Cikopo-Palimanan.

Pemberlakuannya sendiri, kata Basuki, diupayakan sebelum musim mudik Lebaran tahun 2016 . Sehingga ketika terjadi puncak arus mudik nanti, potensi kemacetan di dalam ruas ja­lan tol bisa dihindari. “Saya minta se­belum mudik sudah harus digabung. Jadi gerbang yang antar tol di Jakarta-Cikampek dan Cikopo-Palimanan ha­rus sudah hilang ketika lebaran supaya masyarakat nggak perlu berkali-kali bayar,” pungkasnya.

Sementara itu, PT Jasa Marg a Tbk selaku pemilik ruas jalan tol Jakarta-Ci­kampek, mengaku tengah melakukan pembicaraan dengan PT Lintas Marga Sedaya (LMS), selaku Badan Usaha Jalan Tol (BPJT) alias pengelola ruas Jalan Tol Cikopo-Palimanan. “Kami (Jasa Marga dan LMS) saat ini tengah merumuskan pola pembayaran terbaik begitu nanti pembayaranya sudah jadi satu . Pembayarannya seperti apa, teknisnya seperti apa?” ujar Komisaris Jasa Marga, Taufik Widjojono, Selasa (26/1/2016).

BACA JUGA :  Tukang Kasur Keliling di Sampang Cabuli Bocah 6 Tahun hingga Trauma

Taufik mengatakan, rumusan yang tengah dikaji terutama terkait perilaku pengguna jalan tol itu sendiri. “Kita harus punya data per ruas. Kita se­dang buat kajian umumnya orang ma­suk dari pintu mana dan banyak kelu­ar di pintu mana? Itu yang sedang kita pelajari, perilaku pengemudinya,” jelas Taufik.

Hasil kajian ini sangat diperlukan untuk menetapkan titik keluar mana yang memerlukan penyesuaian, baik berupa penambahan loket pembayaran atau penyesuaian lainya. “Agar di titik tersebut tidak terjadi antrean terlalu panjang dan malah menimbulkan ma­salah baru,” sambungnya.

Taufik mengakui kajian ini tak mu­dah untuk dilakukan. Namun ia opti­mistis, kajian dapat selesai sebelum musim mudik lebaran dan diterap­kan sesegera mungkin. “Mempelajari perilaku itu itu kan butuh waktu. Kita nggak mau kebijakan ini cepat diambil tapi menimbulkan masalah baru nanti­nya. Tapi saya optimistis, sebelum leba­ran sudah bisa diterapkan,” pungkas­nya.

(Yuska Apitya Aji)

============================================================
============================================================
============================================================