JAKARTA, TODAY — Sebelum meÂmasuki musim mudik Lebaran, sistem pembayaran dua jalan tol, yakni Jakarta-Cikampek dan Cikampek-Cikopo-Palimanan (CiÂpali), bakal digabungkan. Dengan penggabungan ini, para pengguna tol dari Jakarta menuju Palimanan tidak harus melewati antrean pinÂtu. Lewat penggabungan ini, maka gerbang antar tol di dalam ruas ini harus dihapuskan.
Pemudik yang melintas di ruas ini cukup melakukan pembayaran satu kali saat keluar jalan tol. NaÂmun demikian, bukan berarti keÂwajiban pengguna jalan tol untuk melakukan pembayaran akan diÂhilangkan.
Pengguna jalan tol akan dikeÂnakan tarif akumulasi, alias hasil penjumlahan atas tarif di kedua ruas jalan tol yang dimiliki dua investor berbeda tersebut dan diÂlakukan dalam satu kali transaksi. Rencana ini dimatangkan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT). Saat ini, pengÂhapusan gerbang-gerbang pembayaran antar tol di sepanjang ruas jalan Tol Trans Jawa sedang dimatangkan.
Menteri Pekerjaan Umum dan PeÂrumahan Rakyat (PUPR), Basuki HaÂdimuljono mengatakan, untuk tahap pertama ada dua ruas jalan tol yang akan digabungkan sistem pembayaranÂnya, sehingga gerbang antar tol di ruas ini akan dihilangkan. “Yang saya minta untuk disegerakan adalah jalan tol Jakarta-Cikampek yang punya Jasa MarÂga, dengan jalan tol Cikopo-Palimanan punya LMS (PT Lintas Marga Sedaya),†ujar Basuki, Senin (26/1/2016).
Dengan penggabungan ini, maka masyarakat pengguna hanya perlu melakukan pembayaran satu kali saja tiap kali melintas dari mulai masuk gerbang tol Cikarang Utama, yang merupakan pintu awal ruas jalan tol JaÂkarta-Cikampek hingga ke gerbang tol Palimanan, yang merupakan pintu terÂakhir ruas jalan tol Cikopo-Palimanan.
Pemberlakuannya sendiri, kata Basuki, diupayakan sebelum musim mudik Lebaran tahun 2016 . Sehingga ketika terjadi puncak arus mudik nanti, potensi kemacetan di dalam ruas jaÂlan tol bisa dihindari. “Saya minta seÂbelum mudik sudah harus digabung. Jadi gerbang yang antar tol di Jakarta-Cikampek dan Cikopo-Palimanan haÂrus sudah hilang ketika lebaran supaya masyarakat nggak perlu berkali-kali bayar,†pungkasnya.
Sementara itu, PT Jasa Marg a Tbk selaku pemilik ruas jalan tol Jakarta-CiÂkampek, mengaku tengah melakukan pembicaraan dengan PT Lintas Marga Sedaya (LMS), selaku Badan Usaha Jalan Tol (BPJT) alias pengelola ruas Jalan Tol Cikopo-Palimanan. “Kami (Jasa Marga dan LMS) saat ini tengah merumuskan pola pembayaran terbaik begitu nanti pembayaranya sudah jadi satu . Pembayarannya seperti apa, teknisnya seperti apa?†ujar Komisaris Jasa Marga, Taufik Widjojono, Selasa (26/1/2016).
Taufik mengatakan, rumusan yang tengah dikaji terutama terkait perilaku pengguna jalan tol itu sendiri. “Kita harus punya data per ruas. Kita seÂdang buat kajian umumnya orang maÂsuk dari pintu mana dan banyak keluÂar di pintu mana? Itu yang sedang kita pelajari, perilaku pengemudinya,†jelas Taufik.
Hasil kajian ini sangat diperlukan untuk menetapkan titik keluar mana yang memerlukan penyesuaian, baik berupa penambahan loket pembayaran atau penyesuaian lainya. “Agar di titik tersebut tidak terjadi antrean terlalu panjang dan malah menimbulkan maÂsalah baru,†sambungnya.
Taufik mengakui kajian ini tak muÂdah untuk dilakukan. Namun ia optiÂmistis, kajian dapat selesai sebelum musim mudik lebaran dan diterapÂkan sesegera mungkin. “Mempelajari perilaku itu itu kan butuh waktu. Kita nggak mau kebijakan ini cepat diambil tapi menimbulkan masalah baru nantiÂnya. Tapi saya optimistis, sebelum lebaÂran sudah bisa diterapkan,†pungkasÂnya.
(Yuska Apitya Aji)