Bagi Ibrahim Anwar yang akrab disapa Anwar, menulis bukan sekedar curhat bagaimana sebagian orang melihatnya sebagai sesuatu yang kecewek-cewekan. Banyak tokoh besar di dunia yang keeping a journal. Keeping a journal bukan cuma soal literasi, tapi juga ide, inovasi, imajinasi, kreatifitas, dan seringkali soal self-respect. Anwar ingin mengembalikan kecintaan masyarakat Indonesia terhadap ide journalling . Selain memang Anwar menggunakan produknya sendiri.
Oleh : Hesti Amelia
[email protected]
Hibrkraft Handmade Journal adalah Semacam akronim yang berarti kerajinan tanÂgan yang dibuat sendiri. Sejak kecil Anwar memang senang menulis dan membuat catatan. AnÂwar adalah pendiri Hibrkraft Handmade Journal sejak 2011. Perjuangan memulai usaha ini dengan modal seadanya. Karena memang saat itu keluarga Anwar tengah diberi cobaan. Awalnya ia berpikir untuk membuat buku catatan untuk diri sendiri, dan beberapa buah untuk coba tawarkan kepada teman-teman.
“Buku pertama saya jual kepada teman sekolah pada tahun 2011. Itupun karena dia kasihan sama saya hahaha. Hasilnya saya pakai untuk kembali membeli bahan, lalu tidak saya kerjakan karena patah semangat sampai akhir tahun 2012,’’ kata Anwar keÂpada Bogor Today pekan lalu.
Anwar mulai coba buat lagi, dengan bermodalkan bahan yang pernah ia beli sebelumnya dan memanfaatkan beberapa bahan bekas seperti kalender dan majalah bekas. ‘’Hasilnya saya perlihatkan kepada keluarga, dan rencananya akan saya pakai sendiri. Ibu lah yang menyemangati saya lagi untuk mencoba memasarkan diantara teman-teman kampus, dan ternyata tangÂgapannya cukup positif,†ungkap Anwar.
Pesanan mulai berdatangan, dan pada bulan Mei 2013, hibrkraft resmi terbenÂtuk. Tidak lama datang pesanan dari peÂrusahaan-perusahaan untuk menjadikan hibrkraft sebagai suvenir di event mereka.
Selama membuat jurnal sendiri (belum ada pengrajin), sudah tidak terhitung berapa kali tangan Anwar terkena cutter dan tertuÂsuk jarum. Sekarang ini, hibrkraft sudah memiliki tim produksi sendiri. Sudah ratuÂsan jurnal hibrkraft hadir untuk menjadi waÂdah menuangkan isi hati, pikiran, imajinasi, dan kreatifitas pemuda pemudi Indonesia.
Produk utama Hibrkraft Handmade Journal adalah basic journal, dengan harga yang relatif terjangkau Rp. 85.000. Selain itu ada juga seri tertentu dengan variasi harga antara Rp. 55.000-Rp. 225.000. Semua pengerjaan pembuatan jurnal hiÂbrkraft, dilakukan menggunakan tangan. Bahan yang dipakai tergantung produknya. Ada yang dari kulit sintetik, kulit samak naÂbati, atau campuran keduanya.
Jurnal Hibrkraft lebih tahan lama dan lebih heavy duty dari pada jurnal yang sering kita temui. Penggunaan strap pada sebagian besar produk Hibrkraft menandakan privasi yang lebih terjaga. Hibrkraft jurnal didesain elegan sehingga terlihat stylish. Penggunaan kulit asli juga dapat membuat jurnal kami tahan hingga beberapa generasi.
Hibrkraft Handmade Journal siap menerima pesanan untuk wedding gift, suvenir, dan lainnya (bisa custom). Alat unÂtuk membuat jurnal yaitu cutter, benang, jarum, penggaris dan alat marking.
Penjualan Hibrkraft Handmade Journal masih memakai sistem online, seperti insÂtagram dan facebook. “Modal awal hanya Rp. 20.000, alhamdulillah tiap bulannya bisa mendapatkan Rp. 2.000.000-Rp. 5.000.000,â€jelasnya.
Profil Anwar
Ibrahim Anwar Jakarta 15 April 1992 memiliki hobi hiking dan adventure, memÂbaca, dan menulis. Cita-cita ingin mempuÂnyai perusahaan sendiri. “Waktu kecil sih pengen jadi astronot,†terangnya samÂbil tertawa. Anwar merupakan lulusan dari SDN Bojong Gede 1, SMPN 2 Bogor, SMAN 3 Bogor, dan Jurusan Sastra BelanÂda Universitas Indonesia.
Ia bercerita kepada Kami, menurut Anwar, dalam menjalani usahanya ada suka maupun duka. Sukanya sendiri yang paling membahagiakan ketika melihat Hibrkraft digunakan oleh pelanggan dan orang tersebut senang memakainya. Selain itu kalau ada pesanan banyak, waktu singkat. Mencari cara untuk menyÂelesaikan itu seru.
Sedangkan dukanya di masa awal, menawarkan jurnal ke teman-teman tidak ada yang tertarik. Beberapa hanya ngeÂledek dan menertÂawakan. Ketika menÂgajukan proposal untuk masuk di toko goods dept store PIM ada kru yang menghina.