IMG_9809BOGOR, Today – SMAN 5 Bogor sukses besar saat menyelenggarakan pentas seni (pensi) perdananya di Braja Mustika Hotel & Convention Centre, Sabtu (30/1/2016). Tak tanggung-tanggung, 2.000 tiket ludes terjual dalam acara bertajuk ‘Five Nativis­tic Anthem’.

Ketua Panitia Five Nativistic Anthem, Desna Bagus Suhendar mengaku ini adalah pensi pertama yang dibuat oleh SMAN 5 dan berbeda dengan pensi lainnya, sebab menggunakan tema musik electro. Kon­sepnya juga dibuat dengan konsep glow in the dark sebab mereka me­nyesuaikan tema acara dengan waktu penyeleng­garaannya pada malam hari, dan mempersemba­hakan beberapa bintang tamu vokal trio grup Dekat (x-Tang­ga), Sound Wave dan ma­sih banyak lagi.

Panitia sempat kebingungan saat men­getahui peminat tiket acara melebihi tar­getnya sendiri, sebanyak 2.000 tiket habis terjual mulai dari harga Rp 35 ribu sampai Rp 60 ribu. “Saya ingin acara ini menjadi wadah dan tempat bertemunya para pe­cinta musik di segala kalangan dan usia. Kami juga sempat kaget, karena ternyata permintaan tiketnya masih banyak,” terangnya sebelum memulai acara.

BACA JUGA :  Safari Bulan Dana PMI ke Sekolah BBS, Dedie Rachim : Semua Harus Punya Kepedulian

Ia juga menjelaskan tujuan kegiatan acara seperti ini bukan hanya untuk mem­berikan hiburan semata. Kegiatan ini juga mengajarkan panitia yang didominasi oleh murid-murid SMAN 5 belajar bagaimana menjadi even organizer, sehingga kede­pannya mereka sudah berpengalaman dalam mengorganize sebuah acara.

“Kami mencari dana dan mengkonsep­kan sendiri, mulai penggalangan dana se­lama tiga bulan dan mengumpulkan spon­sor. Selain itu juga, ini sebagai ajang unjuk gigi bahwa SMAN 5 juga bisa membuat acara besar seperti ini,” tambahnya.

BACA JUGA :  Siswa SMK Matusha Dwi Elang Dapat Edukasi HIV/AIDS Dari RSUD Leuwiliang

Sementara itu, Wakil Kepala SMAN 5, Lia Kosfina mengaku sangat bangga dengan apa yang sudah dilakukan murid-muridnya ini. Meski awalnya pihak sekolah agak ragu untuk mengijinkan terselenggaranya acara karena terlalu banyak kegiatan yang dibuat oleh SMAN 5, tetapi keraguan itu kini ter­patahkan dengan melihat hasil perjuangan anak didiknya.

“Di SMAN 5 banyak sekali kegiatan kesiswaan yang sudah lumayan menyita waktu, jadi kami takut ini tidak akan ber­hasil. Tetapi ternyata semangatnya luar biasa, ini semua mereka sendiri yang me­rencanakan, bukan pihak guru,” urainya.

Ia berharap, kegiatan pensi ini menjadi yang pertama namun bukan yang terakhir. Hingga selanjutnya akan ada pensi-pensi lain yang dibuat SMAN 5.

(Latifa Fitria)

============================================================
============================================================