BOGOR, Today – Dinas PenÂdidikan (Disdik) Kota Bogor cepat tanggap dalam mereÂdam peredaran buku TK berkonten radikal. PengaÂwasan pun terus ditingkatkan oleh Bidang Pendidikan Non- Formal dan Informasi (PNFI) khusus untuk bacaan TK dan PAUD.
“Sangat menyayangkan dan menyesal sampai ada buku seperti itu apalagi di lingÂkungan anak usia dini. Saya harus memperkuat benteng PAUD di Kota Bogor agar tidak mudah teracuni hal-hal negaÂtif,†ujar Kepala Bidang PNFI pada Disdik Kota Bogor, Ritta Tresnayanti.
Ritta bersyukur, buku terseÂbut bisa diketahui dan bisa diceÂgah peredarannya. Dinas penÂdidikan setempat harus segera bersinergi dengan pengawas TK dan pemilik PAUD untuk melakukan pembinaan, sosialÂisasi, dan pendampingan kepada satuan pendidik (khususnya TK dan PAUD dengan mengingatkan kembali bagaimana langkah-langÂkah membeli buku bacaan yang baik dan layak dikonsumsi anak.

“Dan jika ada buku semacam itu bereÂdar kita komunikasikan dengan lembaga untuk ditarik dan segera dimusnahkan,†tegasnya.
Menurutnya, saat ini para penerbit agresif menawarkan buku dengan disertai tawaran kemudahan untuk memiliki buku tersebut. Hal itu yang kadang membuat sekolah menjadi kurang selektif dengan isi buku tersebut.
Ritta menjelaskan, pemerintah sehaÂrusnya segera menarik dan memusnahkan buku yang merusak mental anak bangsa. Kemudian, mereka perlu memberi bimbinÂgan, sosialisasi dan pendampingan dalam peilihan buku bacaan yang akan dikonsumÂsi anak. Seperti menyediakan buku-buku yang layak dengan melalui seleksi yang ketat hingga layak dikonsumsi anak-anak usia dini.
“Aduh, di era globalisasi ini jangankan dari Solo ke Depok, dari luar negeri juga bisa terjadi, apalagi dengan MEA. Saya tiÂdak tahu apa ada unsur kesengajaan denÂgan maksud tertentu atau hanya human error sehingga terjadi salah cetak. PenerÂbit harus dapat hukuman,†terangnya.
(Latifa Fitria)