LEICESTER City bakal menghadapi ujian berat saat harus bertandang ke markas Manchester City, Etihad Stadium, Sabtu (6/2/2016) malam WIB. Saling mengandalkan striker tajamnya, duel kedua tim diprediksi berlangsung sengit. Pasalnya, The Citizen hanya terpaut tiga poin dari The Foxes yang memuncaki klasemen dengan torehan 50 poin dari 24 pertandingan Liga Primer Inggris.
Oleh : RISHAD NOVIANSYAH
[email protected]
Kubu tuan rumah kembali mengandalkan Sergio ‘Kun’ Aguero sebagai tukang gedor Manchester Biru. Sejak tiba di Inggris dari Atletico Madrid pada 4,5 tahun lalu, striker Argentina itu tak pernah lepas dari daftar pencetak gol terbanyak. Bahkan, pemain 27 tahun jadi top skor Liga Inggris musim lalu dengan 26 gol menggungguli Harry Kane dari Tottenham Hotspur yang mencetak 21 gol. Meski sempat terganggu cedera, musim ini Kun telah mengoleksi 13 gol.
Sementara tim tamu tentu saja mengandalkan ketajaman Jamie Vardy yang telah mencetak 18 gol sepanjang musim ini dan menjadi top skorer sementara. Catatan ini terbilang luar biÂasa. Pasalnya, pemain 29 tahun baru menjalani debutnya di Liga Primer pada Agustus 2014 silam. Bahkan ia sempat mencetak gol dalam 11 laga beruntun Premier League, memecahkan rekor Ruud van Nistelrooy.
Keduanya pun tampil trengÂginas pada tengah pekan kemaÂrin yang sama-sama menjadi penentu kemenangan timnya. Vardy mencetak dua golo dalam kemenangan 2-0 atas Liverpool. Sementara Aguero mencetak gol semata wayang City saat meÂnumbangkan Sunderland 1-0.
Bagi kiper City, Joe Hart meÂnilai timnya harus menang atas Leicester untuk merebut tahta Liga Primer musim ini. “Kami harus sadar dengan apa yang terjadi di sekitar kami, terutama Leicester, karena kami akan berÂmain melawan mereka akhir peÂkan ini,†tutur Hart.
“Kami tahu jika kami menang, kami akan menjuarai liga ini. Kami hanya tertinggal tiga angka di belakang mereka dan punya selisih gol yang tak terlalu buruk. Arsenal kehilanÂgan poin tengah pekan ini dan itu membantu kami, namun maÂsih ada banyak laga yang harus dimainkan. Masih ada banyak yang bisa terjadi. Kami menÂjalani banyak kompetisi, kami ingin semua pemain fit, dan kami akan ada di posisi yang baÂgus,†lanjutnya.
Joe Hart memberikan pujian pada striker Manchester City, Sergio Aguero, yang ia sebut seÂbagai ‘pembunuh’. Aguero suÂdah mencetak tujuh gol di enam pertandingan terakhir, semenÂtara Jamie Vardy baru membuat brace untuk membantu LeicesÂter mengalahkan Liverpool.
“Ia adalah seorang peÂmain yang fenomenal, ia adalah seorang pembunuh. Ia mendapat satu peluang, memaÂsukkan bola ke sudut gawang, dan membuat kami menang. Ia adalah pemain top, ia benar-benar ada di puncak permainÂannya kali ini,†katanya.
Bahkan, Manajer Tottenham Hotspurs, Mauricio Pochettino menilai Jamie Vardy memiliki level yang setara dengan AgueÂro. Namun, ia tak lupa memuji striker miliknya, Harry Kane juga memiliki kemampuan yang setara dengan Aguero.
“Hari ini saya berpikir bahwa Vardy dan Kane menunÂjukkan kualitas luar biasa dan mempunyai kualitas sama denÂgan Aguero. Mereka berbeda, mereka datang dari kondisi yang berbeda, tapi saat kita membaÂhas mengenai Aguero, Vardy, dan Kane, mereka berada di anÂtara daftar pencetak gol terbaik di dunia. Kita tak bisa menampik itu. Hari ini, Vardy dan Kane beÂrada di level yang sama dengan Aguero,†imbuhnya.
Sementara Manajer LeicesÂter, Claudio Ranieri mewaspadai The Citizens yang mempunyai banyak pemain top dan sekelas tukang sihir. Ranieri yang menÂjadi manajer Leicester meminta anak asuhnya lebih berhati-hati menghadapi City. Sebab, City sudah berulang kali mendiami posisi puncak. Musim ini pun komposisi pemain mereka tak mengalami banyak perubahan.
“Setiap pertandingan menÂjadi ujian besar buat kami. BuÂkan soal siapa yang akan jadi lawan kami tapi bagaimana cara bermainnya,†kata Ranieri.
“Fans kami biarlah melanÂjutkan mimpinya. Itulah yang kami inginkan. Kami tahu itu akan menjadi pertandingan yang berat tapi mulai periode sekarang yang tersisa memang hanya pertandingan yang berat. Ini sebuah pertandingan terbuÂka yang mereka ingin menangÂkan. Kami juga menginginkan kemenangan itu, so hasilnya masih amat terbuka. Kedua tim amat sangat ingin menang bisa jadi hasilnya bakal imbang. ManÂchester City mempunyai banyak pemain berbahaya. Anda bisa memainkan pertandingan yang sempurna tapi mereka mempuÂnyai tukang sihir,†ucap manajer 64 tahun itu.
Pria Italia ini mengelak dari perbincangan soal juara. BagÂinya ada tim lainnya yang lebih favorit, termasuk Manchester City. Tambahan tiga poin akan membuat mereka unggul enam angka dari City. Sementara anÂdai Tottenham Hotspur dan Arsenal di posisi tiga-empat menang, mereka masih berada lima poin di depan. KemenanÂgan juga akan menjadi sebuah pernyataan serius dari Leicester dalam perburuan gelar juara. Meski begitu, Ranieri sampai tiÂtik ini masih menegaskan timnya cuma kuda hitam.
“Ada favorit lainnya, buÂkan Leicester. Kami masih tetap kuda hitam. Siapa yang akan juara? Tim terkuat. ManÂchester City dibangun untuk memenangi titel dan berÂjuang untuk Liga Champions. Saya rasa Liga Champions adalah target utama mereka dan saya harap mereka bisa memenanginya,†pungkas RaÂnieri.
“Para penggemar kami terus bermimpi dan itulah yang kami inginkan. Kami tahu ini akan jadi sebuah laga berat lainnya. Tapi mulai sekarang sampai akhir, bakal cuma ada laga-laga sulit. Sekarang ada pertarungan unÂtuk titel, kompetisi Eropa, dan degradasi. Bursa transfer sudah ditutup, semua tim meningkat kualitasnya. Saya sih rileks kareÂna kami menjalani musim yang sangat bagus,†pungkasnya.
DAVID VS GOLIATH
Jarak mereka di puncak klaseÂmen memang cuma tiga poin. Tapi di balik layar, Manchester City dan Leicester City punya gap yang luar biasa besar di banÂyak hal.
Duel di Etihad Stadium diyaÂkini akan berjalan ketat. Kondisi yang sangat berbeda jika meliÂhat kondisi kedua tim di dalam dan luar lapangan. City dan Leicester adalah dua sisi mata uang yang berbeda.
Ketimpangan pertama dan paling jelas terlihat antara City dengan Leicester adalah beÂsarnya nilai kedua tim. Di musim panas lalu, untuk mendatangÂkan Kevin De Bruyne dan RaÂheem Sterling saja, manajemen City menghabiskan biaya sekitar 100 juta poundsterling.
De Bruyne yang mengalami cedera dipastikan tidak akan main besok, namun begitu startÂing line up City masih akan sanÂgat mahal yakni bernilai sekitar 235 juta poundsterling.
Sementara Leicester mendapatkan pemain-pemainÂnya dengan harga cukup murah. Riyad Mahrez dibeli dengan 1,5 juta poundsterling, Jamie Vardy diboyong dengan banderol 1 juta poundsterling saja. Namun, Leicester melakukan belanja cukup besar di musim ini yang mencapai 25 juta poundsterling untuk membeli Robert Huth, Shinji Okazaki, dan N’Golo Kante yang kini jadi pilar utama mereÂka. Jika dikomparasi, nilai skuad Leicester saat ini tak sampai 10 persen dari nilai skuat City.
Besaran gaji juga jadi pemÂbeda kedua tim. Di kubu The Citizen, Sergio Aguero dan Yaya Toure menjadi salah satu peÂmain dengan gaji tertinggi di InÂggris saat ini.
Dengan banyak pemain binÂtang lain ada di dalam skuad, tak mengherankan kalau City punya tagihan gaji pemain paling tinggi di Liga Primer saat ini. Total gaji yang dikeluarkan City musim ini untuk pemain-pemainnya adalah 215 juta poundsterling.
Jumlah tersebut jauh di atas Leicester. Untuk memÂbayar gaji Vardy dkk musim ini, Leicester hanya hg mengeÂluarkan total dana sekitar 55 juta poundsterling.
Ketimpangan lainnya juga terlihat pada perbedaan staÂdion kedua tim. Etihad Stadium adalah stadion dengan rataan penonton terbanyak di Inggris saat ini, hanya kalah dari Arsenal dan Manchester United. Dengan kapasitas penonton 55.000 orang, Etihad Stadium rata-rata terisi 98,9% di musim ini.
Soal pemenuhan daya tamÂpung, King Power Stadium tak kalah karena mampu mencapai angka 98,5%. Namun kapasitas kandang Leicester hanya 32.500 penonton.
Bos klub masing-masing juga menjadi catatan pembeda. Leicester saat ini dimiliki oleh penguasa asal Thailand, Vichai Srivaddhanaprabha. Menurut Forbes, saat ini dia memiliki kekayaan 1,5 miliar poundsterÂling. Srivaddhanaprabha mengÂinvestasikan uang dalam jumlah yang tidak sedikit di Leicester.
Tapi Srivaddhanaprabha tiÂdak ada apa-apanya dibanding dengan Sheik Mansour. Masih menurut laporan Forbes, pria asal Uni Emirat Arab itu memiÂliki kekayaan 17 miliar poundÂsterling. Sementara kekayaan keluarganya ditaksir bernilai 680 miliar poundsterling.
Gelar klub juga iden ditto. Sepanjang sejarah berdirinya, Leicester sama sekali belum pernah memenangi Liga Inggris divisi teratas. Posisi terbaik merÂeka adalah sebagai runner up di tahun 1929. Leicester kini menÂjadi klub dengan gelar juara DiÂvisi Satu terbanyak (rekor yang mereka pegang bersama ManÂchester City). Sukses tersebut terakhir mereka raih tahun 2014.
Trofi mayor terakhir yang didapat adalah Piala Liga. Di bawah arahan Martin O’Neill mereka jadi juara di tahun 2000. Leicester juga sudah empat kali masuk final Piala FA, yang semuanya diraih dalam selang 1949 sampai 1969. Tapi tak satuÂpun yang berhasil dimenangi.
City punya gelar yang lebÂih banyak. Bahkan sebelum menjadi klub kaya raya, The Citizens sudah punya dua geÂlar Liga Inggris yakni di 1937 dan 1968. Sementara dalam empat musim terakhir merÂeka memenangi dua gelar Liga Primer.Trofi lainnya yang suÂdah dimenangi adalah lima PiÂala FA, tiga Piala Liga, dan satu Piala Winners.
(*/Net)