Menanamkan prinsip kejujuran, dijadikan modal terbesar selain materi seorang Jimmy Charter. Bagi pemilik usaha Peperina ini, modal paling perÂtama untuk membangun usaha adalah kejujuran yang dimulai dari dirinya sendiri, karena modal materi saja masih dapat dicari, sedangkan membanÂgun kejujuran yang paling sulit.
Oleh : Latifa Fitria
[email protected]
Memulai usaha dengan dibekali kepercayaan oleh Guntur Santoso yang juga gurunya di Persatuan Gerak Badan Bangau Putih (PGB), kala itu Guntur mempercayakan tempat untuknya berkreasi dengan usaha sablon, konveksi dan lainnya. Tak hanya itu, dukungan orangtua, keÂluarganya juga mendukung penuh apa yang diusahakan Humas Cap Go Meh (CGM) tahun ini. Dengan itu, kesempatan dan kepercayaan dari orang-orang yang berperan dalam hidupnya inipun tidak ia sia-siakan, bahkan ia mampu membuktikan dengan kejujuran itu justru memÂberikannya modal.
“Guru Besar PGB Bangu Putih, Gunawan Raharja memberikan duÂkungan kepada saya juga secara moÂril, sedangkan Guntur memberikan saya dukungan modal secara maÂteril. Kedua orang ini yang berjasa dalam usaha saya, terus terang saya sangat terbantu dalam usaha saya ini,†terang Jimmy.
Menurut pria berperawakan tinggi semampai ini, kebahagiaan untuk orangtuanya adalah semanÂgat dia untuk tetap semangat dalam bekerja setiap harinya. Selain itu juga, dengan membahagiakan orangÂtuanya, rejekinya justru tidak pernah terputus.â€Doa orangtua itu penting, jadi saya lakukan ini untuk membuat orangtua saya bahagia. Itu adalah hal membahagiakan yang tidak dapat terbayarkan bagi saya, selain itu juga kita bisa membantu orang dengan membuka lahan pekerjaan, walau kecil-kecilan namun yang penting halal,†paparnya.
Tetapi, tetap saja kerikil selalu menjadi penguji kualitas setiap orang yang ingin melakukan keberhasilan dalam hidupnya, begitupun Jimmy. Cobaan juga pernah membawanya kepada titik keterpurukan, dan yang paling membuatnya drop dimana ia tidak mampu melayani kliennya denÂgan baik.
“Setiap usaha kan tidak mungÂkin mulus terus, ada dimana kalanya ramai, ada juga kalanya sedang sepi, begitupun dengan saya. Dan yang paling membuat saya kecewa denÂgan diri saya pada saat klien saya merasa hasil saya tidak sesuai denÂgan apa yang diharapkannya,†ungÂkapnya pria ramah ini.
Namun, dengan kondisi sesulit apapun ia tetap menjalankan tuÂgas sebaik-baiknya dengan segala kekurangannya. Permasalahan sepÂerti bahan baku dan tenaga kerja yang kerap menjadi hambatan, dan tidak bisa dipatokkan oleh waktu, tetapi waktu yang sudah ditarÂgetkan tidak dapat ditoleransi lagi.â€Klien tidak mau tahu, kalau sudah perjanjiannya satu minggu ya tetap satu minggu sudah harus jadi, sedangkan masalah diÂlapangan banyak yang berbenturan antara bahan baku, alat dan tenaga kerjanya,†tandasnya.