AROMA harum menukik hidÂung yang di timbulkan dari raÂtusan buah durian khas Bogor yang disusun rapih terjejer di kios gubug milik Lili, pria muda yang sudah tahunan menjual duÂrian di Kampung Pasir Maung, Desa Cimahpar, Kabupaten BoÂgor (samping Cluster Pine ForÂest Sentul City) dikenal punya produk durian unggul bernama durian matahari. Durian ini puÂnya ciri khas daerah Bogor dan rasa yang manis.
Selain rasa yang manis, ciri lain dari durian matahari adalah aroma tidak terlalu tajam serta dalam satu buah durian matahaÂri ada 10-20 pongge, yaitu rongÂga-rongga tempat daging buah berada dengan ciri khas buah berwarna hijau kekuningan.
Bentuk buahnya bulat panÂjang dan punya karakter muÂdah dibelah. Sedangkan bobot perbijinya anatra 2-3,5 kg. KeÂmudian warna daging buahnya kuning cerah dan berdaging tebal. Durian yang merupakan varietas unggul asli Indonesia ini juga memiliki daging buah yang bertekstur halus, dan berlemak.
Tinggi pohonnya mencaÂpai 20 meter dan pada usia 20 tahun tiap pohonnya mampu menghasilkan 50-200 buah. SeÂlain itu, jika tingginya mencapai satu meter percabangannya muÂlai rapat. Duri buahnya termaÂsuk jarang dengan bentuk runcÂing dan bengkok.
Seakan tak habis dimakan jaman, buah durian yang jadi buah ciri khas negara IndoneÂsia ini selalu diserbu pemburuÂnya. Ratusan buah durian habis dijual oleh Lili kepada setiap pelanggan dan orang yang tidak sengaja melintas di sekitar sana.
Ketika ditemui, Lili mengaku dirinya mampu menjual 200 – 300 setiap harinya. Durian matahari miÂliknya ini juga tidak kalah dengan durian asal daerah lain seperti duÂrian Medan dan montong.
“Dalam setahun ada dua musim panen durian, sejak September ini musim kedua panen buah durian. Biasanya saya mematok harga muÂlai daro 50 – 100 ribu per buahnya, dalam sehari ada sekitar 200 – 300 buah yang terjual. Kebanyakan mereka puas dengan duren maÂtahari ini, rasanya berbeda dengan durian lainnya, yang ini enak, bikin nagih dan tidak terlalu banyak gas,†urainya kepada BOGOR TODAY.
(Latifa Fitria)