MANCHESTER City menjalani leg pertama babak 16 besar Liga Champions menghadapi Dynamo Kiev dengan penuh luka usai digebuk 5-1 Chelsea pada babak kelima Piala FA, Senin (23/2/2016) dinihari kemarin. The Citizen memang melempen usai Josep ‘Pep’ Guardiola ditunjuk sebagai arsitek musim depan menggantikan Manuel Pellegrini.
Oleh : RISHAD NOVIANSYAH
[email protected]
Meski saat dibantai The Blues, Pellegrini menurunkan pemain muda, kekalahan telah itu seolah, ruh mereka sudah terÂbang ke musim depan dan memÂbayangkan apa yang bakal dilakuÂkan Guardiola di Etihad Stadium.
Bertandang ke markas Kiev, Stadion Olimpiade Kiev, Kamis (25/2/2016) dinihari nanti, PelÂlegrini dipatikan tampil denÂgan kekuatan penuh. Sergio Aguero yang sendirian di depan mendapat sokongan Yaya Toure, Raheem Sterling dan David Silva dari lini tengah.
Masalah paling krusial bagi The Citizen musim ini tentu di lini belakang. Pasca sang kapten, Vincent Kompany abÂsen, palang pintu Manchester Biru memang kerap jeblok keÂtika diserang lawan. Sosok peÂmimpin pun sangat dirindukan The Citizen saat ini.
Di kubu tuan rumah, Kiev bermain cukup apik. Mereka sempat menahan Chelsea 0-0 di fase grup. Masalah terbesar Kiev, tentu hilangnya laga profesional dalam jadwal mereka sejak akhir tahun lalu. Laga menghadapi Manchester City adalah pertandÂingan kompetitif mereka dalam rentang dua bulan.
Saat ini, Manchester City juga tak ubahnya seperti United, karena kehilangan fokus musim ini. Salah-salah kejadian lima taÂhun lalu kala The Citizens ditumÂbangkan Kiev 2-0 akan kembali terulang. Meski tak seheboh laga lainnya di babak 16 besar, kedua tim bakal memanfaatkan laga ini dengan ambisi merengkuh hasil sempurna, guna dijadikan bekal positif dilaga leg kedua nanti di Etihad Stadium.
Meski tidak seglamour tim tamu, skuat asuhan Serhiy ReÂbrov mampu tampil apik selama fase penyisihan grup kemarin, Dynamo berhasil mencetak tiga kemenangan, dua draw dan hanÂya menderita sekali kekalahan dari pemuncak Grup G, Chelsea di Stamford Bridge. Hasil tersebut mengantarkan mereka menjadi runner-up grup sekaligus menyÂingkirkan Porto yang sebenarnya lebih diunggulkan untuk lolos.
Sedangkan skuat The CitiÂzen pada perjalanan penyisihan grup Liga Champions musim ini sukses dengan statusnya selaku jawara Grup D dengan empat menang dan dua kalah. Bahkan The Citizens mampu unggul dari Juventus yang berada di urutan kedua sekaligus menyingkirkan dua tim kuat lainnya, Sevilla dan Borussia Monchengladbach.
Secara permainan, kedua tim memiliki strategi permainan yang agak mirip. Dynamo Kiev maupun City sama-sama menguÂsung pola permainan yang menÂgutamakan keagresifan dari para punggawanya.
Hal tersebut dapat terlihat dari dominasi penguasaan bola juga menjadi ciri khas kedua tim di zona penyisihan grup. MerÂeka sama-sama memiliki rata-rata penguasaan bola 52%, yang membuat permainan lebih cenÂderung cepat. Sistem permainan agresif membawa konsekuensi, yakni kemungkinan banyaknya terjadi pelanggaran.
Jika dilihat dari rekor perÂtandingan pamungkas keduanya juga, kubu tuan rumah nampakÂnya pernah tercatat mampu meÂnyingkirkan The Citizens dengan agregat 2-1 di babak 16 Besar Liga Europa musim 2010-2011 lalu.
Namun, pada laga ini DinÂamo Kiev tidak di unggulkan. Akan tetapi, dengan status yang kurang begitu diunggulkan ini bakal menjadi motivasi tersendiri bagi para punggawa Kiev tampil lebih baik lagi. Rebrov mengakui timnya berada dalam kondisi keÂpercayaan diri tinggi. Latarnya, apapun yang dihasilkan timnya, tak akan berpengaruh, terutama jika terjadi sesuatu yang negatif. “Saya yakin semua orang di luar sana menganggap kami akan menjadi mangsa empuk bagi City. Sayang, anggapan itu hanya ada di sana, dan tidak bagi fans kami. Tim akan berusaha keras untuk mendapatkan hasil maksiÂmal dalam dua pertemuan, dan melaju ke babak perempatfinal,†tegas Rebrov.
Meski pada partai leg perÂtama ini Manchester City tak bisa diperkuat Kevin De Bruyne dan Samir Nasri yang masih dibekap cedera, namun dengan kedalaÂman skuad yang hampir setara membuat City tetap lebih diungÂgulkan meski bertindak selaku tim tamu. Rebrov bakal meladÂeninya dengan mempercayakan sektor tengahnya pada soso geÂlandang andalan Niko Kranjar untuk meredam pergerakan dari para gelandang City.
Pellegrini melarang skuat Manchester City untuk meremeÂhkan lawan mereka di babak 16 besar Liga Champions musim ini, Dynamo Kiev. The Citizen memang langganan masuk Liga Champions dalam beberapa taÂhun terakhir. Namun mereka tak pernah bisa lolos dari babak 16 besar di kompetisi paling elit di Eropa tersebut.
«Jika kami berpikir bahwa laga itu akan berjalan mudah, maka pastinya kami akan bisa tereliminasi dari kompetisi ini. Saya akan selalu memberikan contoh tentang Malaga,» ujar manajer asal Cile itu seperti dikuÂtip The Mirror.
«Semua tim ingin bermain melawan kami karena mereka mengira kami akan mudah dikaÂlahkan. Namun kami justru berÂhasil mengalahkan beberapa tim bagus. Performa dan hasil akhir adalah hal yang penting, bukan siapa tim yang kita lawan. Kami harus bermain dengan bagus jika ingin lolos ke babak berikutnya,» tegasnya.
Senada, Joe Hart meminta rekan-rekan di tim benar-benar berada dalam performa terbaik masing-masing saat menghadapi Dynamo Kiev. Hart berharap City mampu melewati Kiev hingga melaju lebih jauh lagi ketimbang musim-musim sebelumnya. MeÂnilik hasil empat musim terakhir, hasil terbaik City hanyalah samÂpai di babak 16 besar.
«Kami yakin kalau City bisa memenangkan pertandingan atau setidaknya kami tak keÂhilangan poin pada leg pertaÂma,» kata Hart seperti dikutip situs resmi klub.
«Kami harus yakin kalau kami mampu melakukannya. Anda tahu kan, ini ajang bagi tim terbaik, dan kalau tak pada penampilan terbaik maka kita bakal kalah. Sesederhana itu saja kompetisi ini. So, kami harus dalam penampilan terbaik saat tampil nanti dan ada di tempat dan wkatu yang tepat nanti. Ini sebuah kompetisi yang luar biÂasa. Ini sesuatu yang kami kejar selama ini. Bagaimanapun kami beruntung masih terlibat dalam banyak kompetisi musim ini,» ucap Hart. (*/Net)