22412516PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) terus memperkuat peran sebagai lembaga intermediasi untuk mendorong perekonomian nasional. Laba bersih pada 2015 tercatat tumbuh 2,3% menjadi Rp 20,3 triliun jika dibandingkan akhir 2014 sebesar Rp 19,9 triliun.

Oleh : Alfian Mujani
[email protected]

Demikian disampaikan Di­rektur Utama Bank Mandiri Budi Gunadi Sadikin dalam paparannya di Plaza Mandiri, Jakarta, Selasa (23/2/2016).

Pertumbuhan kredit secara tahu­nan sebesar 12,4% pada akhir 2015 naik menjadi Rp 595,5 triliun dari Rp 530,0 triliun pada periode sama tahun sebe­lumnya, dengan rasio NPL net di level 0,90%.

Pertumbuhan penyaluran kredit itu mendorong peningkatan aset sebesar 6,4% menjadi Rp 910,1 triliun dari Rp 855,0 triliun pada Desember 2014.

Di samping pertumbuhan kredit, laju kenaikan laba bersih juga ditopang oleh pertumbuhan operating income yang meningkat Rp 10,3 triliun atau secara tahunan tumbuh 18,0% menjadi Rp 67,1 triliun, kenaikan pendapatan bunga bersih dan premi bersih sebesar 16,0% menjadi Rp 48,5 triliun, serta pertumbuhan fee based income 23,7% menjadi Rp 18,6 triliun.

Sebagai implementasi fungsi inter­mediasi dalam mendukung perekono­mian nasional, Bank Mandiri juga terus memacu pembiayaan ke sektor produk­tif. Hasilnya, pada akhir 2015, kredit ke sektor produktif tumbuh 13,0% menca­pai Rp 463,8 triliun, di mana kredit in­vestasi tumbuh 14,2% dan kredit modal kerja tumbuh 12,3 %. Sektor terkait in­frastruktur yaitu konstruksi mencatat akselerasi pertumbuhan sebesar 4,2%, diikuti oleh industri pengolahan sebe­sar 21,7%.

BACA JUGA :  Dipercaya Bisa Bikin Panjang Umur dengan 5 Gerakan Olahraga Ini

Dilihat dari segmentasi, kenaikan penyaluran kredit terjadi di seluruh bisnis, dengan pertumbuhan tertinggi pada segmen mikro yang mencapai 22,9% menjadi Rp 42,5 triliun pada De­sember 2015.

Jumlah nasabah kredit mikro juga meningkat sebanyak 1.108.992 nasa­bah. Sementara itu, kredit yang ter­salurkan untuk segmen usaha mi­kro, kecil dan menengah (UMKM) mencatat pertumbuhan sebesar 3,2% menjadi Rp 75,8 triliun.

Bank Mandiri juga turut menyalur­kan pembiayaan khusus dengan skema penjaminan pemerintah, yaitu melalui penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Hingga akhir 2015, jumlah nasabah KUR Bank Mandiri tercatat seban­yak lebih dari 466 ribu nasabah dengan limit sebesar Rp 21,7 triliun. Ada pun penyaluran KUR sepanjang tahun lalu mencapai Rp 3,5 triliun dan diku­curkan kepada 70.318 debitur.

BACA JUGA :  Laga Penentuan Timnas Indonesia vs Yordania di Piala Asia U-23 2024

“Pencapaian ini merupakan bagian dari komitmen kami dalam mengaksel­erasi perekonomian nasional serta me­ningkatkan kesejahteraan masyarakat,” Kata Budi.

Kepercayaan masyarakat kepada Bank Mandiri juga terus tumbuh yang ditunjukkan dengan naiknya penghim­punan dana pihak ketiga (DPK) men­jadi Rp 676,4 triliun pada akhir 2015 dari Rp 636,4 triliun pada tahun sebe­lumnya.

Dari pencapaian tersebut, total dana murah (giro dan tabungan) yang berhasil dikumpulkan Bank Mandiri mencapai Rp 443,9 triliun, yang teru­tama didorong oleh peningkatan tabun­gan sebesar Rp 19,3 triliun menjadi Rp 271,7 triliun.

Sebagai upaya untuk meningkatkan pengumpulan dana masyarakat melalui peningkatan kenyamanan bertransaksi, Bank Mandiri terus mengembangkan jaringan kantor cabang, jaringan elek­tronik, maupun jaringan layanan lain­nya.

Hingga Desember 2015, Bank Man­diri telah menambah 145 unit kantor cabang menjadi 2.457 unit, mema­sang 2.044 unit ATM menjadi 17.388 unit, memasang 16.509 unit Elec­tronic Data Capture (EDC) menjadi 286,861 unit, serta penambahan 247 jaringan bisnis mikro sehingga men­jadi 2.080 unit.

============================================================
============================================================
============================================================