uji-praktik-sim-d_20160112_152234Selain itu, setiap orang punya tujuan beda-beda ketika mer­eka memutuskan untuk meng-kustom mo­tor mereka. Ada yang sekedar hobi, untuk belajar & mengasah intuisi modifikasi, per­siapan ajang pameran, agar tampil beda dan lainnya.

Modifikasi motor roda tiga juga berangkat dari beragam tujuan. Namun yang paling banyak adalah untuk tujuan usaha dan dipe­runtukkan kaum difabel berkebutuhan khu­sus. Ya, kawan kita yang memiliki keterba­tasan fisik (difabel) sangat terbantu dengan adanya sepeda motor roda 3 ini.

Mereka dapat melakukan mobilisasi dengan lebih nyaman dan cepat. Saat ini sudah banyak bengkel-bengkel yang melayani modif motor roda tiga seperti di Bandung, Jakarta, Jogja, Surabaya dan kota-kota lainnya.

Salah satu penyandang tunadaksa, Wawa­ng Sunarya (34 tahun), kini tak lagi waswas jika harus mengendarai sepeda motor modi­fikasi bersespan miliknya untuk berdagang. Tiap akhir pekan, ia berkendara dari kedia­mannya di Batutulis, Bogor Selatan, menuju Setu Babakan, Jakarta Selatan, untuk men­jual suvenir buatannya.

Wawang dan rekan-rekan difabel lain pe­nyandang tunadaksa di Kota Bogor mengaku lega setelah memiliki SIM D. Pada Selasa itu, secara kolektif mereka mengurus SIM khu­sus untuk difabel di Polres Bogor Kota.

Wawang mengaku telah terbiasa saat di jalan raya. Ia berkendara dengan aman dan menetapkan batas kecepatan hanya selaju 40 sampai 50 km per jam. Ia jarang mendapat masalah dengan pengguna jalan lain. Meskipun, kadang ada kejadian buruk yang menghampiri. “Tadi saat perjalanan ke sini ada angkot menabrak saya, malah kaca dia yang pecah, tapi amanlah,” ujarnya. Ketua Umum Diffable Action Teguh Pra­setyanto menyatakan, sekira 30 orang pe­nyandang tunadaksa di Kota Bogor kerap mengendarai motor modifikasinya di jalan raya. Sebelum hari itu, para rekan difabel belum memiliki SIM D, surat izin untuk mengemudikan kendaraan khusus bagi pe­nyandang cacat.

Harga yang ditawarkan bervariasi, jika ingin kendaraanya bisa maju mundur ko­cek yang dikeluarkan sekitar Rp 10 sampai 15 juta. Namun jika hanya bisa maju saja pelanggan cukup membayar uang Rp 7 juta. Untuk satu unit motor, memerlukan waktu pengerjaan 2 minggu hingga sebulan. (hilman/net)

============================================================
============================================================
============================================================