060603000_1457947296-20160314-Jelang-Laga-Perdana-di-F1_-Rio-Haryanto-Minta-Restu-Wapres-Jusuf-Kalla-Helmi-Tebe-3JAKARTA, TODAY – Pembalap Formula 1 (F1) asal Indonesia, Rio Haryanto, melakukan per­temuan dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Senin (14/3/2016). Pembalap Manor Racing ini meminta restu jelang debutnya di GP Australia pada 20 Maret mendatang.

Rio bertemu Wapres JK sekitar pukul 14.00 WIB den­gan memakai kostum balapnya. Hadir juga dalam pertemuan tersebut Dirut Pertamina, Dwi Soetjipto, dan Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi.

Usai pertemuan tersebut, Wakil Presiden Jusuf Kalla me­nyatakan harapannya pada ke­berhasilan yang baik saat mem­bawa nama Indonesia. Ia juga mengakui baru mengetahui bila pembalap F1 di dunia hanya ada 22 orang.

BACA JUGA :  Bogor Football School, Wadah Anak-anak Kembangkan Sepak Bola

“Artinya jauh lebih banyak presiden dan kepala negara dibanding pembalap. Artinya lebih mudah jadi presiden. Bisa 10 kali lipat jumlah pem­balap, kepala negara ini, jadi langka. Karena langka kita harus dukung,” kata JK di Kan­tornya, Jakarta.

Ia berharap pada kompetisi F1 nanti Rio bisa sukses dalam membawa Pertamina dan ben­dera merah putih. Sebab ad­anya bendera Indonesia di luar negeri biasanya terjadi hanya karena 2 alasan, yaitu kepala negara atau wakil presiden, dan negara memenangkan kompetisi olahraga.

BACA JUGA :  Kang Jaya Cup Mini Soccer Turnamen, Cegah Maraknya Kenakalan Remaja

Terkait hal ini, Pembalap In­donesia, Rio Haryanto memo­hon doa restu pada Wapres JK untuk pertandingannya men­datang. Sebab, ini merupakan debut balapnya di ajang F1.

“Yang pasti kami sangat teri­ma kasih pada pak Jusuf Kalla atas waktunya. Dan tentu kita igin memohon doa restu karena seri perdana saya minggu ini. Saya menceritakan pengala­man saya, latihan pra musim, dukungan kedepan seperti dis­ampaikan bapak pasti ada us­aha mensupport lebih lanjut,” pungkasnya.

(Imam/net)

============================================================
============================================================
============================================================